Pola Makan Sehat Rendah Glokemik
APAKAH Anda tahu bahwa tidak semua karbohidrat yang Anda konsumsi baik untuk kesehatan Anda? Konsumsi karbohidrat yang tidak sesuai seringkali berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan seperti kondisi obesitas, kelelahan, dan perut kembung. Maka penting bagi kita untuk memilih makanan yang kita konsumsi termasuk dari jenis karbohidrat yang dikandungnya. Pencernaan karbohidrat pada pangan yang kita konsumsi berkaitan erat dengan indeks glikemik. Indeks glikemik merupakan indikator kecepatan karbohidrat pada makanan dalam meningkatkan kadar gula darah. Pola makan rendah glikemik wajib diterapkan oleh orang yang menderita penyakit diabetes. Selain itu, pola makan rendah glikemik juga baik diterapkan oleh orang tanpa riwayat diabetes karena dapat menurunkan kadar gula darah dan dapat menurunkan berat badan. Risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 pun lebih rendah dengan dengan mengonsumsi pangan rendah glikemik. Sebaliknya ketika kita mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, pankreas akan bekerja lebih keras menghasilkan hormon insulin setelah makan. Selain itu, beberap penelitian menemukan bahwa konsumsi pangan tinggi glikemik yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Pola makan rendah glikemik tentunya tidak sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Joyce Hendley dalam bukunya EatingWell Diabetes Cookcook menyampaikan empat prinsip penyederhanaan yang dapat mempermudah kita dalam menerapkan pola makan ini. Pertama, alih-alih makan potongan-potongan kecil, makanlah potongan besar makanan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh. Semakin utuh dan semakin sedikit proses pengolahan pada makanan, semakin rendah pula nilai indeks glikemiknya. Maka konsumsilah makanan yang utuh daripada makanan yang sudah dihaluskan dan diolah. Contohnya, konsumsi buah utuh lebih baik dibanding minum jus buah. Kedua, konsumsilah pangan tinggi serat seperti kacang-kacangan dan serealia. Jenis pangan ini memiliki indeks glikemik yang rendah. Prinsip ketiga, seimbangkan asupan protein pada makanan yang dikonsumsi. Keberadaan protein akan menyebabkan perut kosong dengan perlahan. Terakhir, konsumsilah lemak sehat. Hal ini penting untuk memperlambat proses pencernaan. Selain indeks glikemik dapat berkurang, konsumsi lemak sehat juga dapat memberikan efek cepat kenyang. Lemak sehat banyak terdapat dalam minyak sayur dan kacang-kacangan. (*) * Penulis : Annisa Nur Salma, Mahasiswi Teknologi Pangan, Universitas Padjadjaran (Unpad)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: