Pengaruh Kulit Pisang Cegah Stunting pada Anak
KURANG GIZI atau kekurangan protein merupakan salah satu kejadian malnutrisi yang umumnya terjadi pada anak-anak. Jumlah asupan zat gizi yaitu energi dan protein kurang dari yang dibutuhkan oleh tubuh yang ditandai dengan berat badan rendah/kurus yang apabila kejadian tersebut terjadi terus menerus akan mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius. Lalu apakah yang dimaksud dengan stunting? Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak seperti tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang tidak berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Namun sebenarnya, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor lainnya. Maka dari itu, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Saat ini, stunting menjadi salah satu masalah yang diperhatikan oleh pemerintah. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia dan juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak yang mengalami stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya. Biskuit merupakan salah satu produk pangan olahan yang berbahan dasar tepung terigu yang bisa dikosumsi oleh semua kalangan umur dengan komposisi biskuit yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Inovasi biskuit berbahan dasar kulit pisang dapat menjadi salah satu langkah dalam mencegah stunting pada anak. Kulit pisang memiliki banyak kandungan serotonin yang berfungsi membantu kerja usus, mengandung protein, dan juga vitamin C. Kulit pisang mengandung karbohidrat 59%, protein 0,9%, lemak 1,7%, serat 31,7% dan beberapa kandungan mineral di dalamnya seperti kalsium 19,2%, besi 24,3%, potassium 78,1%, dan mangan 24,3%. Selain itu, limbah kulit pisang yang melimpah di lingkungan masyarakat yang terjadi karena pemanfaatan buah pisang yang banyak dapat menghasilkan limbah kulit pisang yang cukup besar. Sehingga dengan begitu dapat dijadikan pilihan untuk meningkatkan pemanfaatan limbah kulit pisang yang mengandung serat dengan mengolahnya menjadi produk olahan pangan seperti biskuit kulit pisang. Oleh karena itu, mari biasakan hidup sehat dari lingkup orang-orang terdekat kita seperti pada anak dengan selalu memperhatikan asupan gizi apa saja yang sudah anak kita konsumsi melalui makanan sehari-hari. Makanan sehat bisa kita peroleh dengan salah satunya memanfaatkan limbah kulit pisang dengan mengolahnya menjadi bahan tambahan dalam membuat biskuit sebagai makanan ringan pencegah stunting pada anak. (*) * Penulis : Nafisa Rahma Zaphira, Mahasiswi Teknologi Pangan, Universitas Padjadjaran (Unpad)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: