Potensi Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Pada Industri Pangan

Potensi Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Pada Industri Pangan

Oleh : Marini Rizka Nadia Rudiyanto Putri  – Teknologi Pangan Universitas Padjadjaran Banyaknya konsumsi tahu di Indonesia membuat limbah industry pengolahan semakin banyak dan perlu diperhatikan. Limbah cair tahu yang dihasilkan memiliki kandungan senyawa organik dengan pH yang cukup tinggi. Komponen pada limbah cair tahu ini sebagian besar merupakan komponen yang dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya. Maka dari itu, limbah ini sangat berbahaya apabila tidak diolah terlebih dahulu. Saat ini sudah banyak inovasi untuk pemanfaatan limbah cair tahu  agar menjaga lingkungan yang tetap baik. Limbah cair tahu telah diteliti mengandung beberapa mikroorganisme yang memiliki banyak potensi pada teknologi pangan. Salah satu mikroorganisme yang telah berhasil diisolasi dari limbah cair tahu yaitu khamir Pichia norvegensis. Pemanfaatan khamir ini telah banyak dilakukan pada beberapa industri. Dinding sel khamir sebagian besar mengandung mannoprotein, betaglukan, serta kitin. Khamir P. norvegensis telah berhasil diekstrak dinding selnya dan diubah menjadi betaglukan, dimana betaglukan ini merupakan senyawa yang memiliki sifat sebagai antibakteri maupun antijamur. Betaglukan yang diekstrak dari khamir asal limbah cair tahu ini sudah terbukti dapat menghambat pertumbuhan kapang yang sering mengontaminasi produk pangan seperti jagung dan biji-bijian. Adapula senyawa kitin yang dikandung oleh khamir dapat diekstrak dan diubah menjadi kitosan. Kitosan merupakan suatu senyawa turunan kitin yang dapat menjadi bahan pengawet alami untuk berbagai bahan pangan dan juga farmasi. Kitosan banyak dimanfaatkan sebagai salah satu kandungan untuk Kesehatan serta dapat mempertahankan umur simpan suatu produk makanan karena sifatnya yang dapat menjadi antibakteri, antijamur, dan antioksidan. Kitosan banyak diperoleh dari limbah cangkang hewan laut, seperti udang, kepiting, dan lobster. Namun, sudah banyak beberapa studi yang berhasil mengekstrak kitin dari dinding sel fungi sebagai sumber alternatif dalam memproduksi kitosan, sehingga khamir P. norvegensis asal limbah cair tahu ini memiliki potensi dalam memproduksi kitosan.  Pengaplikasian kitosan ini sendiri biasanya digunakan sebagai edible coating pada bahan pangan seperti pada buah-buahan, ikan, dan juga daging. Hal ini merupakan sebuah trobosan baru yang menarik untuk pemanfaatan limbah sebagai bahan pengawet pada makanan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: