Keluarga, Tempat Pendidikan Pertama dan Utama bagi Setiap Anak

Keluarga, Tempat Pendidikan Pertama dan Utama bagi Setiap Anak

Oleh: Muhammad Khoeruddin SETIAP orang yang sudah dewasa, normalnya pasti punya keinginan untuk menikah dan memiliki anak, Kemudian dari komunitas terkecil yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan anak-anak inilah yang kemudian membentuk keluarga. Oleh karena itu seharusnya seorang suami dan isteri yang muslim sudah merencanakan dari awal berumah tangga, bagaimana keluarga tersebut akan mengarungi bahtera kehidupan dunia ini dengan sebaik mungkin, mereka berdua harus memiliki tujuan hidup yang jelas bagi diri dan keluarganya, yaitu ingin menggapai ridho Allah SWT. Maka dari tujuan hidup keluarga inilah yang akan menentukan arah bagi pendidikan anak-anak mereka, dan bagaimana sistem pengajaran terbaik yang akan mereka terapkan kepada anak-anak mereka. Sebagai komunitas terkecil dari masyarakat, maka peran keluarga sangat penting sebagai tempat pendidikan pertama dan paling utama bagi anak-anak. Dari keluarga, seorang anak mulai menerima pelajaran etika, moralitas dan nilai nilai kehidupan lainnya yang cenderung selalu diingat dibanding lembaga-lembaga pendidikan formal. Sebagai orang tua harus mampu memberikan edukasi dan bimbingan yang baik agar pola pikir maupun tingkah laku anak anak menjadi baik. Maka tempat yang paling tepat untuk mendidik yaitu dalam keluarga. Oleh karena itulah orang tua harus merencanakan dengan baik, apa yang sedang maupun akan dilakukan terhadap keluarga mereka, sehingga nantinya akan menguatkan ketahanan keluarga dari serangan budaya dan tsaqofah asing yang bisa merusak akhlak dan moral keluarga mereka. Tentang pentingnya peranan kedua orang tua dan keluarga ini telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW sejak empat belas abad yang lalu, jauh hari sebelum para pakar pendidikan dan parentng membicarakan tentang hal ini, bahwa di tangan kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan seorang anak itu beragama Yahudi, Nasrani, Majusi atau yang lainnya. Hal ini bisa kita saksikan disekeliling kita, bahwa mayoritas anak-anak, bahkan prosentasenya diatas 95 %, akan selalu mengikuti agama orang tuanya, serta bertingkah laku sesuai apa yang diajarkan oleh kedua orang tuanya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW: "Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana permisalan hewan yang dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya?". Semenjak adanya pandemi Covid-19 melanda negara-negara di dunia pada akhir 2019, kemudian awal tahun 2020 masuk ke Indonesia, maka untuk menghindari penularan virus, pemerintah Indonesia mengeluarkan pelarangan sekolah tatap muka, dan diganti dengan sekolah daring atau online. Dari sinilah peranan keluarga dan orang tua semakin penting bagi pendidikan anak-anak mereka, karena anak-anak dilarang keluar rumah dan hampir 24 jam anak-anak harus di rumah bersama orang tua dan keluarga mereka. Sampai awal thun 2022 ini, sebagian pembelajaran masih dilakukan secara daring atau online, maka hendaknya para orang tua mengoptimalkan peran mereka dalam mendidik anak-anak mereka di rumah, sehingga diharapkan akan terbentuk anak-anak yang memiliki aqidah yang kuat, bertaqwa, memiliki wawasan keilmuan yang luas dan bagus, serta berakhlak yang mulya. Seorang suami sebagai ayah dan kepala keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan didalam keluarganya, seorang suami yang baik akan akan memberikan arahan yang baik kepada isterinya, juga sebagai seorang ayah yang baik akan mendidik anaknya dengan sebaik mungkin dan penuh tanggung jawab, karena dia akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak, dan akan ditanya dihadapan Allah SWT. tentang peranan dan tanggung jawabnya terhadap keluarganya. Seorang Isteri yang juga merupakan seorang ibu bagi anak-anaknya, memiliki peranan terpenting dalam mendidik anak-anaknya, apalagi jika dia tidak bekerja diluar rumah, maka ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama anak-anaknya. Dengan kuantitas dan kualitas waktunya bersama anak-anaknya inilah yang menjadikannya memiliki peranan terpenting dalam pedidikan anak. Oleh karena itu seorang ibu hendaknya juga selalu belajar mengenai ilmu pendidikan anak atau parenting, agar ia memiliki kecakapan dan kemampuan terbaik dalam mendidik anak-anaknya. Hal ini bisa dilakukannya dengan membaca buku ataupun mengikuti acara-acara seminar dan pelatihan parenting, baik yang dilakukan secara online maupun offline. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: