Teknologi Tumbuhkan Kemampuan Berpikir Logis dan Kreatif Anak
JAKARTA - Pandemi Covid-19 mendorong semua sektor termasuk pendidikan lebih bersahabat dengan teknologi. Kegiatan belajar mengajar khususnya saat diberlakukannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadikan teknologi seperti smartphone sebagai alat utama dalam proses pembelajaran. Terkait fenomena tersebut, produsen laptop Hewlett-Packard (HP) melakukan riset bertajuk Studi HP New Asian Learning Experience yang telah dilakukan pada September 2021. Responden survei terdiri dari para orang tua milenial Indonesia berusia 25 hingga 42 tahun dengan minimal satu anak berusia di bawah 12 tahun. Penelitian ini ditargetkan pada lima kota besar di Indonesia dengan jumlah sampel 500 responden. "Studi ditujukan untuk melihat bagaimana persepsi orang tua milenial di Indonesia terhadap pendidikan saat ini. Hasil riset ini juga menyoroti perubahan lanskap dan kebutuhan pendidikan, termasuk bagaimana orang tua mendefinisikan pembelajaran dan pandangan mereka tentang penggunaan teknologi dalam pendidikan," ujar Managing Director HP Indonesia, Fiona Lee, baru-baru ini. Studi ini mengungkapkan bahwa orang tua melihat penggunaan teknologi dapat memperluas pembelajaran. Responden juga menganggap bahwa perangkat digital cocok untuk menumbuhkan kemampuan berpikir logis dan kreatif. "Sebanyak 87 persen orang tua merasa nyaman dengan menggunakan lebih banyak teknologi untuk belajar. Mereka juga menilai sekolah dapat memanfaatkan teknologi dengan lebih baik untuk mengembangkan keterampilan masa depan anak-anaknya," ucapnya. Kemudian, kata Fiona, orang tua percaya bahwa materi cetak merupakan media yang penting untuk pembelajaran taktil dan membantu meningkatkan kreativitas. Materi cetak dinilai bermanfaat untuk mengasah ingatan dan melatih konsentrasi. "Sekitar 82 persen orang tua lebih menyukai pembelajaran taktil atau hands-on. Kemudian, 75 persen percaya materi cetak juga dapat merangsang atau meningkatkan kreativitas dan 71 persen percaya anak mengingat informasi lebih baik ketika belajar dari materi cetak," jelasnya. Riset juga mengatakan, para orang tua memiliki preferensi lebih kuat untuk memanfaatkan materi cetak dan perangkat digital untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah, mengembangkan keterampilan interpersonal, dan pemikiran kreatif sebagai bagian penting dari pendidikan komprehensif. Fiona mengatakan, studi New Asian Learning Experience adalah bagian dari upaya besar HP Indonesia untuk melanjutkan dan memperkuat pengetahuan perusahaan tentang sektor pendidikan lokal. "Studi ini membantu HP untuk lebih memahami orang tua Indonesia sehingga dapat terus memberikan inovasi dan solusi yang relevan dan bermanfaat untuk hasil pembelajaran anak yang lebih baik," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: