Kronologi Duel Maut Antara Anggota TNI dan Sopir Angkot, Korban Sesumbar Pernah Bunuh Anggota TNI
DUEL maut Anggota TNI Serma DJ (51) dan sopir angkot bernama Gilang Basunu (50). Duel Anggota TNI dan sopir angkot berawal dari cekcok mulut di Jalan Rajawali 3 Lorong 6 Kecamatan Mariso Kota Makassar, Jumat 4 Maret lalu, berujung maut. Sopir angkot bernama Gilang Basunu tewas dalam insiden ini. Dia sempat sesumbar pernah bunuh Anggota TNI. Duel maut ini terjadi berawal dari cekcok mulut antara sopir angkot yang sesumbar pernah bunuh Anggota TNI. Berawal dari adu mulut, kemudian terjadi perkelahian antara sopir angkot dan anggota TNI tersebut. Sopir angkot bernama Gilang Basunu akhirnya tewas dalam perkelahian dengan Anggota TNI Serma DJ. Korban mengalami luka robek di kepala. Peristiwa ini membuat Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwanto, langsung turun tangan. Kapendam menungungkapkan, insiden ini bermula saat Gilang Basunu sedang memperbaiki mobil di lorong depan rumahnya. Posisi mobil berada di tengah jalan. Melihat hal itu, Serma DJ menghampiri korban dan menegurnya. “Saudara, minta maaf, minta tolong mobilnya kalau bisa diparkir agak ke pinggir karena orang tidak bisa lewat,†tegur Serma DJ. Namun, korban ternyata tak terima lantas sesumbar meremehkan Serma DJ. “Saya baru keluar tahanan. Dulu saya pernah bunuh anggota Yonkav, apalagi orang kayak kamu,†kata korban kepada Serma DJ. Kolonel Rio menyatakan korban memang benar merupakan residivis kasus pembunuhan terhadap seorang anggota TNI. Keduanya pun terlibat cekcok sampai aksi kejar-kejaran. Korban terus mengejar Serma DJ sampai ke sudut bangunan dan terpojok, sehingga tak lagi bisa melarikan diri. “Saat itulah Serma DJ diserang menggunakan kunci roda mengenai kepala dan ditusuk menggunakan pisau badik,†ungkap Kolonel Rio. Serangan korban itu berhasil ditangkis Serma DJ, sehingga mengenai rahang bagian atasnya. “Serma DJ yang merasa terdesak melakukan pembelaan diri. Dan berhasil merampas pisau badik milik saudara GS (Gilang Basunu), kemudian menusuknya tepat di ulu hati,†ungkap dia. Akibatnya, korban langsung terkapar dan meningal dunia. Sementara Serma DJ jatuh pingsan. “Perselisihan ini motifnya diduga kesalahpahaman. Karena antara oknum anggota TNI dan pelaku pengejaran tidak pernah ada permasalahan sebelumnya,†jelas Kolonel Rio. Oleh karena itu, pihaknya meminta semua pihak tidak terprovokasi dengan informasi yang salah terkait peristiwa tersebut. Rio juga memastikan kasus tersebut sudah ditangani Denpom XIV/4 Makssar dan kepolisian setempat. Terpisah, Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS menyampaikan Tim dari Subdenpom XIV/4 Makassar juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). (jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: