Jalan Ditutup, Pengelola Keraton Kasepuhan dan Taman Sunyaragi Meradang
CIREBON – Pemberlakuan PPKM di Kota Cirebon makin diperketat. Bahkan obyek wisata dan keramaian tak segan ditutup polisi. Hanyak saja pihak Keraton Kasepuhan meradang dengan kebijakan akses jalan ditutup termasuk Alun-alun Kasepuhan dipasang police line pada hari MInggu, 27, Februari 2022. Pihak Pengelolaan Objek Wisata Keraton Kasepuhan dan Taman Air Goa Sunyaragi, Ratu Raja Gumiwang Kencana Ningrat mempertanyakan alasan akses jalan ditutup. Alasannya, para wisatawan ke Keraton Kasepuhan tidak bisa masuk dan menurun drastis karena dampak jalan yang ditutup dari tiga arah. “Sejak minggu kemarin, tiba-tiba tiga titik akses masuk ke keraton ditutup,†kata Ratu Gumi, Senin (28/2/2022). Dikatakan juga, Minggu pukul 05.30 WIB, jalan menuju Keraton Kasepuhan sudah ditutup dari tiga arah, yakni Gereja Advent, Teh Poci dan Jl Pulasaren. “Saya sudah tanya ke Kapolres. Kaitannya karena adanya kerumunan, karena Kota Cirebon sekarang ini PPKM Level 4,†kata Gumi. Dia menyayangkan, adanya kebijakan tersebut tidak diikuti dengan sosialisasi. Bahkan dirinya baru mendengar ada kebijakan itu dari anggotanya.Tidak Ada Sosialisasi ke Keraton “Inginnya tidak mendengar dari anggota saya terkait penutupan. Tetapi langsung dengan pemilik keraton,†tandasnya. Ratu Gumi membandingkan dengan kejadian pada tahun 2020, ketika keraton minta bantuan ke Satpol PP terkait penertiban PKL. Tetapi ketika itu, Satpol PP menjawab bahwa itu adalah ranah pribadi, sehingga tidak bisa membantu penertiban. “Waktu itu saya sakit hati, karena dibilang itu ranah pribadi. Tapi kenapa sekarang ditutup dengan alasan PPKM Level 4. Sehingga para wisatawan susah untuk masuk,†ungkapnya. Atas penutupan tersebut, kata dia, akhirnya wisatawan harus parkir di luar dan berjalan kaki ke area keraton. Dia juga mempertanyakan mengapa alun-alun dipolice line, dan tidak ada sosialisasi dengan pihak keraton. “Masalah parkir, banyak yang mempertanyakan. Parkir di luar, diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak diorganisir.†“Saya tidak menentang peraturan. Kami akan mengikuti peraturan, tapi kami minta untuk duduk bersama,†tuturnya. Ratu Gumi berharap, tempat wisata seperti Keraton Kasepuhan, Goa Sunyaragi dan lainnya, agar diberikan kelonggaran. (rc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: