Gunung Anak Krakatau Erupsi, Status Naik dari Waspada ke Siaga, Warga Diminta Menjauh 5 Km
JAKARTA - Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau, sejak Minggu (24/4/2022), pukul 18.00 WIB. Kondisi membuat Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menaikkan status Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). "Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level III (Siaga), masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah aktif," kata Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono, Minggu (24/4/2022). Berdasarkan pengamatan instrumental, kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 1-24 April 2022 ditandai dengan terekamnya 21 kali gempa letusan, 155 kali gempa hembusan, dan 14 kali harmonik. Kemudian, 121 kali gempa low frequency, 17 kali gempa vulkanik dangkal, 38 kali gempa vulkanik dalam, dan tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-55 mm (dominan 50 mm). Selain itu, terekam dua kali gempa tektonik lokal, enam kali gempa tektonik jauh dan sakali gempa terasa dengan skala I MMI. Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai real-time seismic amplitude measurement (RSAM) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022. "Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau saat ini masih dalam periode erupsi menerus dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu menerus menjadi tipe strombolian menghasilkan lontaran-lontaran lava pijar pada 17 April 2022. Kemudian pada 23 April 2022 sekitar pukul 12.19 WIB teramati lava mengalir dan masuk ke laut," kata Eko. Dia mengatakan Badan Geologi akan terus berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BPBD Banten, BPBD Lampung, BPBD Lampung Selatan, BPBD Pandeglang, dan BMKG terkait peningkatan aktivitas itu. "Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD," kata Eko Budi Lelono. (amd/lpr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: