Kematian Kebo Bule Turunan Ki Slamet adalah Peringatan untuk Penguasa

Kematian Kebo Bule Turunan Ki Slamet adalah Peringatan untuk Penguasa

KEMATIAN salah satu kebo bule, Apon, yang menjadi inti dalam tradisi kirab malam 1 Suro Keraton Surakarta  dipandang oleh Ketua Dewan Adat Surakarta GKR Wandasari sebagai sebuah peringatan untuk penguasa keraton. Apon diketahui adalah pemimpin pasukan kebo bule Keturunan Kiai Slamet, dan tergabung dengan 7 kerbau lainnya sebagai inti dari kirab tersebut. Menurut GKR Wandasari, tidak adanya panutan dalam pasukan tersebut otomatis akan membuat pasukan tersebut kocar-kacir. Wanita yang akrab disapa Gusti Moeng itu pun menduga kematian Apon menandakan kondisi internal Keraton Surakarta hari ini. "Dan apakah meninggalnya Apon, kawula yang mengabdi kepada keraton saat ini bingung dengan keadaan Keraton Surakarta saat ini," katanya, Sabtu (23/07). Putri Sri Susuhunan Pakubuwana XII itu melihat banyaknya rumor yang timbul dalam internal Keraton Surakarta sehingga membuat kondisi di dalam keraton menjadi tidak baik. "Semoga dengan ini, semua kembali dengan aturan yang benar bisa selamat semua, terutama keraton seutuhnya," tuturnya. Gusti Moeng mengatakan kematian kebo bule yang berdampak pada tidak ikutnya salah satu pusaka dalam acara kirab merupakan peristiwa yang baru pertama kali terjadi. "Seingat saya tidak menggelar kirab karena ada pandemi saja. Mungkin ini belum diizinkan lagi, kalau kondisi kerbaunya seperti ini," ungkapnya. Meski begitu Gusti Moeng tidak bisa memastikan apakah kirab malam 1 suro mendatang akan diadakan atau tidak mengingat dirinya belum dilibatkan dalam prosesi tersebut. "Rute kirabnya mungkin seperti biasa. Dengan kondisi seperti ini, apakah kirabnya hanya di Baluarti saja saya tidak tahu, karena saya belum dilibatkan," katanya. Baca Juga: Melihat dari Dekat Masyarakat Adat Cigugur Rayakan Seren Taun di Kompleks Paseban Tri Panca Tunggal Tapi sebagai salah seorang yang memiliki wewenang di Keraton Surakarta, dia tidak mengizinkan jika kebo bule diikutkan dalam agenda kirab. "Saya memegang kerbau ini sejak tahun 1992, itu tinggal sepasang saja. Lalu berkembang menjadi 6, dan banyak," tuturnya. Acara Kirab malam 1 Suro Keraton Surakarto dimulai pada pukul 00.00 WIB dengan rute kirab mulai dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Supit Urang kemudian ke Gladak, Jl. Mayor Kusmanto, Jl. Kapten Mulyadi, Jl. Veteran, Jl. Yos Sudarso, dan Jl. Slamet Riyadi, kemudian kembali ke keraton. (jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: