Tetap Diserang Omicron, Padahal Sudah Vaksin dan Penyintas Covid-19
DOKTER yang merawat pasien Covid-19 di Afrika Selatan tempat varian Omicron melonjak, mencatat peningkatan pada pasien. Dokter mengungkapkan peningkatan terjadi pada mereka yang pernah terinfeksi atau penyintas, dan mereka yang sudah divaksinasi. Kasus di wilayah Gauteng, khususnya di sekitar Pretoria, meroket dalam beberapa minggu terakhir karena varian Omicron mulai menggantikan Delta seperti laporan SkyNews. Kabar baiknya, mereja menunjukkan gejala ringan. “Apa yang kami lihat adalah banyak pasien terinfeksi lagi atau penyintas, baik pasien yang divaksinasi maupun yang tidak divaksinasi,†kata dr. Sheri Fanaroff seperti dilansir Sky News. “Sejauh ini, infeksi yang kami lihat sangat ringan. Saya tidak mengetahui ada pasien dengan penyakit parah saat ini,†kata dokter. “Kebanyakan semua sudah divaksinasi,†tambahnya. Menurutnya pasien datang dengan kondisi sakit tenggorokan, batuk dengan demam, dengan nyeri tubuh. Ia menegaskan masih terlalu dini untuk membuat asumsi. “Saya memiliki seorang pasien berusia 80 tahun dengan penyakit jantung yang mendasarinya, dia tidak sehat secara umum. Dia pada hari ketujuh dari Covid-19 dan baik-baik saja. Gejalanya ringan,†jelasnya. Pengamatannya lainnya dilakukan oleh ahli dr. Bhadrashil Modi di pusat kota Johannesburg, kota lain di Gauteng. “Ada peningkatan dari minggu ke minggu,†jelasnya. Gejala khas adalah sakit kepala parah, nyeri tubuh yang parah, sakit tenggorokan, mungkin sedikit pilek, dan mungkin batuk. “Dalam sehari Anda mulai merasa tidak enak seperti flu,†jelas dr. Modi. Keduanya juga mengatakan sejauh ini bayi dan anak-anak tak terlalu terpengaruh. Meskipun belum ada data resmi yang tersedia, dalam beberapa hari terakhir, dokter dan kepala kesehatan dari Botswana, Skotlandia, dan bagian lain Afrika Selatan juga telah menyarankan bahwa varian tersebut mungkin tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit karena gejalanya ringan. Seorang ilmuwan dari Institut Nasional Afrika Selatan untuk Penyakit Menular (NICD) yang berbicara dalam konferensi pers WHO, Profesor Anne van Gottberg, mengatakan dia memperkirakan jumlah kasus harian mencapai 10.000 per hari. Telah meningkat dari 8.561 pada Rabu (1/2) dan 4.373 pada Selasa (30/11). (bbs/Sky News/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: