Presiden Rusia Kirim 16 Ribu Pasukan ke Ukraina Timur

Presiden Rusia Kirim 16 Ribu Pasukan ke Ukraina Timur

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membawa ribuan pejuang dari Timur Tengah untuk bergabung berperang dengan Ukraina, sebanyak 16.000 para relawan siap berangkat ke Ukraina. Pasukan militer sebanyak 16.000 orang terus maju ditengah operasi khusus di Ukraina, dan Putin menyatakan tujuan dari operasi tersebut adalah memastikan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina. Pasukan sekitar 16.000 orang dari Timur Tengah dilaporkan akan dikerahkan oleh Rusia untuk membantu Moskow berperang di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan lampu hijau pada Jumat (11/3) untuk mengirim pasukan tambahan, yang kemungkinan merupakan tentara bayaran dari Suriah. “Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbass, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik,â€ kata Putin, seperti dikutip Reuters. Pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan di Timur Tengah yang siap datang untuk bertempur bersama pasukan dukungan Rusia di wilayah Donbass. Shoigu juga mengusulkan agar rudal Javelin dan Stinger buatan Barat yang disita oleh tentara Rusia di Ukraina harus diserahkan kepada pasukan Donbass, bersama dengan persenjataan lain seperti sistem pertahanan udara portabel, yang dikenal sebagai MANPADS, dan roket anti-tank. “Mengenai pengiriman senjata, terutama senjata buatan Barat yang jatuh ke tangan tentara Rusia, tentu saja saya mendukung kemungkinan memberikannya kepada unit militer republik rakyat Lugansk dan Donetsk,â€ kata Putin kepada Shoigu. Putin mengatakan apa yang ia sebut sebagai “Operasi Militer Khususâ€ di Ukraina sangat penting untuk memastikan keamanan Rusia, khususnya setelah Amerika Serikat (AS) memperluas NATO ke perbatasannya dan mendukung para pemimpin pro-Barat di Kiev. (reuters/len)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: