Penyakit Jamur Hitam Mewabah di India, Diduga Akibat Minum-Minuman Tradisional Obat Covid-19 yang di Buat dari

Penyakit Jamur Hitam Mewabah di India, Diduga Akibat Minum-Minuman Tradisional Obat Covid-19 yang di Buat dari

NEW DEHLI - Saat India dilanda badai gelombang varian Delta, muncul pula wabah penyakit black fungus atau jamur hitam. Umumnya penyakit itu dialami pasien Covid-19 yang mengidap komorbid diabetes. Kini setelah setahun berlalu, penelitian mengungkap dugaan penyebab wabah jamur hitam bisa muncul di India. Diduga, penyebabnya adalah karena sekelompok masyarakat di sana meminum minuman tradisional dari campuran kotoran sapi dan urinenya. Sebagian kelompok warga di India yakni anggota dan pendukung organisasi Hindu ‘Akhil Bharat Hindu Mahasabha’ percaya bahwa kotoran sapi dan urinenya dapat melindungi mereka dari Covid-19. Mereka meminum minuman tradisional yang dinamakan Panchagavya, yakni campuran ritual tradisional Hindu yang terbuat dari kotoran sapi, urine, susu, dan yogurt saat mereka menghadiri pesta gaumutra (urine sapi) untuk melawan penyebaran virus Korona sejak 2020. Peneliti medis baru-baru ini mengatakan bahwa kotoran sapi, yang biasa digunakan dalam ritual dan bahan bakar di India, mungkin berada di balik epidemi jamur hitam yang merenggut nyawa atau membuat ribuan pasien yang dirawat di negara itu tahun lalu karena Covid-19. Seperti yang ditentukan dalam laporan Scroll.in, infeksi berbahaya yang disebut mucormycosis yang disebabkan oleh jamur Mucorales memiliki tingkat kematian keseluruhan 54 persen, seperti laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (FDA). Pada Mei 2021, infeksi tersebut dinyatakan sebagai epidemi di negara itu, selama gelombang kedua Covid-19 varian Delta. India mencatat lebih dari 51 ribu kasus mucormycosis pada November tahun lalu. Mucorales memiliki kelompok jamur pecinta kotoran, juga disebut coprophilous, tumbuh subur di kotoran herbivora. Negara ini memiliki populasi sapi terbesar di seluruh dunia. Studi yang dipublikasikan di mBio, berhipotesis bahwa kotoran sapi kaya akan Mucorales. Menurut seorang penulis penelitian dan peneliti independen dari Houston, Texas, Jessy Skaria, kejadian mucormycosis terkait Covid-19 yang luar biasa tinggi di negara itu dikaitkan oleh sebagian besar dokter dan peneliti dengan kombinasi virus SARS-CoV-2, infeksi diabetes, serta pengobatan dengan steroid. Skaria menjelaskan bahwa mereka melihat penyebab lokal yang tidak biasa di India yang dapat memperkuat paparan spora Mucorales, seperti melalui asap dari pembakaran kotoran sapi. Penulis penelitian juga mengatakan, peningkatan beban spora jamur di lingkungan Endian telah ditunjukkan dalam penelitian, yang menunjukkan beban Mucorales di tempat-tempat dekat rumah sakit setinggi 51,8 persen. Sapi oleh masyarakat India dianggap sebagai spesies hewan suci, tidak disembelih di banyak negara bagian India. Menurut Skaria, pengecualian penting adalah Benggala Barat dan Kerala, di mana mucormycosis jauh lebih rendah daripada di Gujarat dan Maharashtra, di mana penyembelihan ternak sangat dilarang. (jps/fjr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: