Teka-teki Kematian Artis Cantik Tangmo Nida Mulai Terungkap, Sempat Cakar Pelaku, Polisi Tes DNA Daging di Kuk

Teka-teki Kematian Artis Cantik Tangmo Nida Mulai Terungkap, Sempat Cakar Pelaku, Polisi Tes DNA Daging di Kuk

TEKA-TEKI  kematian artis cantik Tangmo Nida masih menjadi perhatian publik. Terakhir, polisi Thailand  berencana tes DNA daging di kuku almarhum. Beberapa waktu lalu dilaporkan bahwa jenazahnya akan diautopsi ulang untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada aktris Thailand tersebut. Tak lama kemudian publik pun dikejutkan dengan kabar terbaru dua tersangka kasusnya, Por dan Robert yang menjadi babak baru kasus ini. Jadi sang artis mati dibunuh. Por Tanuphat Lertthaweewit dan Robert Paiboon Trikanjananan adalah dua dari lima orang yang sama-sama naik speedboat yang ditumpangi Tangmo Nida di malam dia jatuh ke sungai. Dua pria yang merupakan pemilik dan pengemudi kapal itu pun menjadi tersangka kasus kematian Tangmo. Mengejutkan, baru-baru ini mereka dilaporkan telah menjalani ritual untuk menjadi biksu. Dilansir situs Thairath, Por dan Robert telah ditahbiskan menjadi brahmana. Dalam foto-foto yang beredar, kedua pria tersebut tampak membotaki kepalanya, mengenakan baju putih, dan melakukan upacara di Wihara Chayanto Bodhidhamrangsri di Provinsi Ratchaburi Proses otopsi atau pemeriksaan terhadap mayat Tangmo Nida hingga saat ini terus dilakukan. Terbaru, ahli forensik lakukan analisa di kuku artis cantik Thailand. Menurut keterangan dari tim penyidik di Kota, Bangkok, Thailand, yang disampaikan langsung Deputi Direktur Institute Of Forensic Sains bahwa saat ini sedang dilakukan analisa dan juga pemeriksaan lebih dalam tentang kuku Tangmo Nida. Untuk melakukan pemeriksaan itu, kuku Tangmo Nida sudah dipotong dan telah dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Isu terkait analisa kuku Tangmo Nida itu muncul karena ada foto-foto yang beredar di Medsos tentang 4 saksi tersebut. Masyarakat Thailand pun menduga sejumlah luka yang ada di tubuh para saksi tersebut adalah bentuk perlawanan Tangmo Nida sebelum tewas di Sungai Chao Phraya beberapa waktu lalu. Dilansir  dari Channel YouTube Anjas di Thailand, Minggu 20 Maret 2022, dari hasil pemeriksaan kuku Tangmo Nida nanti bakal didapat kulit seseorang, kemungkinan besar Tangmo Nida melakukan perlawanan sebelum tewas. Selain itu, jika nantinya di kuku Tangmo Nida ada bekas cakaran ataupun kulit, maka dapat dipastikan bahwa artis cantik Thailand itu sengaja dibunuh. Jika dilihat dari kuku Tangmo Nida dan dibandingkan dengan luka-luka para saksi yang memiliki sejenis cakaran, nantinya bisa dicocokkan dengan hasil autopsi kuku artis cantik Thailand tersebut. Makanya pada saat awal kasus ini muncul, 5 saksi juga diminta untuk dilakukan tes DNA. “Tapi yang aku juga agak sedikit ragu dari analisis mengenai kuku ini adalah karena ini sudah beberapa hari baru dilakukan. Tapi aku tidak tahu juga apakah tim otopsi mengambil kuku-kuku Tangmo Nida sehari setelah ditemukan jenazah tersebut atau diambil baru-baru ini saja,â€ ungkap Anjas. Menurut Anjas jika di Indonesia, belajar dari kasus lain, kuku jenazah itu sudah dibersihkan yang bisa menghilangkan jejak-jejak orang-orang yang terlibat. Kemudian hasil visum. Dari visum sudah dikatakan bahwa itu luka-luka lama dari para saksi yakni teman-teman Tangmo Nida. Tapi, itu bisa dilihat dari karakteristik kuku Tangmo Nida dibandingkan dengan luka-luka para saksi teman-teman Tangmo Nida tersebut. Apalagi ada 4 saksi yang mengalami luka yang sama. Jika dilihat dari kuku Tangmo Nida dan dibandingkan dengan luka-luka para saksi yang memiliki sejenis cakaran, nantinya bisa dicocokkan dengan hasil autopsi kuku artis cantik Thailand tersebut. Makanya pada saat awal kasus ini muncul, 5 saksi juga diminta untuk dilakukan tes DNA. “Tapi yang aku juga agak sedikit ragu dari analisis mengenai kuku ini adalah karena ini sudah beberapa hari baru dilakukan. Tapi aku tidak tahu juga apakah tim otopsi mengambil kuku-kuku Tangmo Nida sehari setelah ditemukan jenazah tersebut atau diambil baru-baru ini saja,â€ ungkap Anjas. Menurut Anjas jika di Indonesia, belajar dari kasus lain, kuku jenazah itu sudah dibersihkan yang bisa menghilangkan jejak-jejak orang-orang yang terlibat. Kemudian hasil visum. Dari visum sudah dikatakan bahwa itu luka-luka lama dari para saksi yakni teman-teman Tangmo Nida. Tapi, itu bisa dilihat dari karakteristik kuku Tangmo Nida dibandingkan dengan luka-luka para saksi teman-teman Tangmo Nida tersebut. Apalagi ada 4 saksi yang mengalami luka yang sama. Proses otopsi itu bukan kayak proses teknologi tinggi, misalnya dimasukkan tangan seseorang kemudian akan langsung muncul data-datanya. “Enggak, itu butuh proses analisa butuh proses intelijen juga kecerdasan dan logika berfikir,â€ tutur Anjas. Lanjut dia, harus juga di cek apakah luka cakaran itu memiliki diameter tertentu. Hal itu bisa dibandingkan dengan kuku Tangmo Nida. Kemudian juga data-data pembandingnya diintegrasikan dengan keterangan para saksi. “Misalkan begini, Robert kamu kenapa kok bisa ada luka bekas seperti itu? Oh saya itu karena terkena mungkin pisau. Misalkan ya, dicek masih luka pisau. Kan akan dicek, masa’ kok luka pisau seperti ini. Nah, keterangan-keterangan ini yang dicocokkan apakah sesuai atau tidak,â€ ucapnya. Dia juga menjelaskan, ada 5 alat bukti yaitu keterangan saksi, keterangan terdakwa, keterangan ahli, petunjuk dan juga surat. Ini adalah satu kesatuan yang harus dibutuhkan. “Surat itu sejenis BAP berita acara pemeriksaan tapi juga harus ada hasil penelitian dari keterangan ahli,â€ bebernya. Di sisi lain kata dia, ada juga keterangan dari asisten ahli forensik yang mengatakan bahwa ada 22 titik di tubuh Tangmo Nida yang ada lebam-lebamnya. “Tapi dari dokter Pornthip yang memimpin yang menjadi advisor di tim otopsi keduanya mengatakan, kita hanya memeriksa 11 titik dengan alasan-alasan itu adalah yang paling krusial,â€ tambah dia. Bahkan dokter Pornthip menyampaikan di media Thailand sebenarnya tidak perlu melakukan otopsi lagi karena alasan jasad Tangmo Nida sudah diformalin. Jadi sudah banyak hal-hal yang sudah tidak sama seperti keadaan awalnya. Cara mengambil data-data yang bisa membuat sesuatu hal yang lebih untuk verifikasi cukup dengan foto-foto dan juga beberapa bukti-bukti yang sudah dikumpulkan di saat penemuan jenazah Tangmo Nida. Kalau melihat luka-luka dari 4 saksi, sudah ada konfirmasi itu luka lama. Data kedua dibutuhkan yaitu tipikal luka-luka apakah benar cakaran dibandingkan dengan data-data yang sudah didapatkan. (bbs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: