Gempar, Bandot Tua Tiduri 10 Mahasiswi, Berkedok Dosen dan Tawarkan Bantuan Skripsi
SEORANG lelaki tua memperdaya 10 mahasiswi dengan modus ngaku sebagai dosen. Kasus bandot tua tiduri 10 mahasiswi ini mengundang kemarahan banyak kalangan. Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Baiq Isvie Rupaeda marah atas tindakan bandot tua yang memperdaya mahasiswi dengan menidurinya. Dalam menjalankan aksinya, bandot tua -sebut saja begitu- mengaku sebagai dosen dan menggunakan gelar palsu. Padahal bandot tua tak pernah duduk di bangku kuliah. Bandot Tua dikabarkan hanya lulusan Pendidikan Guru Agama (PGA) setingkat sekolah menengah atas. Baiq Isvie Rupaeda pun mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap 10 mahasiswi yang dilakukan oleh dosen gadungan berusia 65 tahun di Kota Mataram. KAI Blacklist Pelaku Asusila! Rekam Video Asusila Temannya Sendiri, Pemuda Cabul Dijemput Polisi "Ini harus di usut tuntas dan diberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya," kata Isvie Minggu (3/7). Anggota DPRD Kabupaten Lombok Timur ini mengaku sangat menyayangkan kasus-kasus pelecehan terhadap perempuan terus terulang di NTB. "Jadi, tidak bisa main-main lagi dalam hal ini. Karena ini menyangkut martabat perempuan, menyangkut masa depan perempuan, menyangkut aspek norma yang berlaku," ucapnya. Oleh karena itu, melihat kasus yang menimpa 10 mahasiswi tersebut, Isvie menilai apa yang dilakukan pelaku merupakan pelanggaran kejahatan yang luar biasa. "Saya kira ini harus di hukum seberat-beratnya. Karena sudah mencoreng dunia pendidikan, apalagi ini dosen gadungan memakai gelar palsu," tegas wanita yang juga merupakan aktivis perempuan di NTB ini. "Sudah jelas ini merusak, apalagi daerah kita daerah seribu masjid yang sangat luar biasa," sambung Isvie. Tak Terima Diputusin, Remaja PR Aniaya dan Ancam Sebar Video Asusila Sang Mantan Untuk menghindari kasus-kasus semacam itu terulang kembali, Isvie meminta institusi pendidikan dalam hal ini universitas yang ada di NTB untuk membuat aturan melarang para dosen untuk tidak melayani konsultasi skripsi di rumah selain di kampus atau di luar jam kerja sebagai dosen di kampus. "Saya imbau kepada adik-adik mahasiswi untuk tidak terbuai dan jangan pernah ke rumah dosen. Konsultasi tugas atau skripsi sebaiknya di kampus atau jam kerja tidak di rumah dosen," ucap Isvie. "Begitu juga dosen tidak boleh menerima atau mengundang konsultasi di rumah. Lakukan di kampus. Kalau praktik-praktik ini dibiarkan, ini sudah keliru. Makanya tegas, tidak boleh ada konsultasi di rumah," katanya. Kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami 10 mahasiswi ini datang dari laporan Tim Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram). Sadis! Siswi SD Diperkosa lalu Dimutilasi, Pelakunya Ternyata Sepupunya Sendiri, Begini Kronologinya Direktur BKBH Fakultas Hukum Unram Joko Jumadi mengungkapkan bahwa terlapor dalam dugaan ini merupakan pria berusia 65 tahun asal Lombok. ABKBH melaporkan perbuatan Bandot Tua ke Polda NTB pada Maret 2022. Dalam laporan, BKBH turut melampirkan penjelasan perihal modus Bandot Tua melakukan pelecehan seksual terhadap korban. "Bandot Tua ini mengaku punya power (kekuatan) untuk melobi, membantu korban yang mau masuk perguruan tinggi, dan menyelesaikan skripsi," ujarnya. Sebagai bayaran jika lulus perguruan tinggi dan skripsi berjalan lancar, jelas Joko, Bandot Tua meminta agar korban melayani hasrat seksualnya. "Jadi dari modus yang dia jalankan itu sudah ada sedikitnya lima mahasiswi yang dia 'tiduri'," ucap dia. Biadab! Bapak Perkosa Anak Sendiri Sejak Masih SD Kelas 6 hingga Lulus SMA Menurut catatan BKBH yang berasal dari pengakuan 10 korban, Bandot Tua menjalankan modus demikian terhitung sejak Oktober 2021 hingga Maret 2022. "Maret 2022 itu berhenti karena kami laporkan," kata Joko. Joko menegaskan bahwa pihaknya mendukung kepolisian menangani kasus ini hingga tuntas. Ia berharap agar polisi mampu mengungkap kebenaran perbuatan yang dituduhkan kepada Bandot Tua itu. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: