Dea Onlyfans Ternyata Mahasiswi Semester 10 Undip Nama Aslinya Gusti Ayu Dewanti

Dea Onlyfans Ternyata Mahasiswi Semester 10 Undip Nama Aslinya Gusti Ayu Dewanti

MENCUATNYA kasus pornografi Dea Onlifans telah menjadi trending di tweeter. Nama Dea Onlyfans menjadi peringkat pertama pada pencarian media sosial Twitter hingga hari ini, Sabtu (26/3). Trendinya Dea OnlyFans masuk ke dalam topik Indonesia, menyentuh 19,9 ribu tweet. Konten kreator bernama asli Gusti Ayu Dewanti mencuat setelah ditangkap petugas Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya. Dea OnlyFans ditangkap untuk diperiksa atas dugaan kasus penyebaran konten bermuatan pornografi. Berdasarkan penelusuran di laman PD Dikti (pusat data perguruan tinggi), nama Gusti Ayu Dewanti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Dea masih tercatat aktif sebagai mahasiswa Program Studi (Prodi) Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya Undip. Status kemahasiswaannya saat ini belum lulus. Dea masuk bangku kuliah pada semester ganjil 2017 silam. Sekarang ini, Dea menginjak masa perkuliahan semester 10. Dalam riwayat studi, Dea sempat tidak mengikuti perkuliahan atau tidak aktif kuliah saat semester 4 pada semester genap 2019. Dea OnlyFans tercatat sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Semarang. Salah satu Mahasiswa Undip memberikan keterangan tentang sosok Dea. Dea dikenal teman-temannya satu kampus sebagai orang penuh sensasi. Ketika bersinggungan dengannya maka akan berujung permasalahan. "Iya, anak ini emang problematik," kata seorang mahasiswa Undip yang enggan disebut namanya. Dia mengaku tak mau dekat alias menjaga jarak dengan Dea saat kuliah meski satu angkatan 2017 dan sesama prodi. Menurutnya, tidak hanya dirinya yang berusaha menghindar dengan Dea, tetapi tak sedikit dari mahasiswa lainnya yang melakukan hal serupa. "Sejujurnya, dari dulu gua emang menghindar dari dia," tutur mahasiswi tersebut.  Ia  tidak menyadari dengan aksi Dea memproduksi konten-konten dewasa di platfrom OnlyFans. Dia mengaku telah lama tidak melihat sosok Dea berada di dalam kampus, baik kuliah maupun proses menyelesaikan tugas akhirnya. "Baru tahu banyak yang bahas di Twitter," imbuhnya. Rizki, Mahasiswa Undip semester 6 berkomentar lain. Meskipun tak mengetahui sosok Dea, Rizki meminta polisi harus benar-benar adil memeriksa setelah menangkap kakak kelasnya itu. Dia beranggapan, Dea tidak bersalah lantaran berbagi di platform premium khusus dewasa yang tak mudah diakses semua orang. Justru, lanjutnya. yang membagikan konten milik Dea adalah orang lain. "Terlepas dia anak Undip, sebenarnya kesalahannya di mana, harus transparan," jelasnya. Kendati demikian, Rizki mengatakan Dea harus menanggung perbuatannya bila terbukti menyalahi undang-undang yang berlaku di Indonesia. "Saya kira dia sudah dewasa, tahu mana yang benar dan yang salah," katanya.  (jpnn)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: