Sepekan Setelah Divaksin Dua Ekor Sapi Warga Jakamulya, Kejang dan Mati

Sepekan Setelah Divaksin Dua Ekor Sapi Warga Jakamulya, Kejang dan Mati

petani sapi di bekasi saat di wawancara media terkait matinya dua ekor sapi usai divaksin sepekan lalu, Sabtu (5/11/2022)--

KOTA BEKASI - Dua ekor sapi kupang milik warga di Kampung Cikunir, RT/RW 06/03, Jakamulya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, mati setelah seminggu usai divaksin.

Kejadian itu diakui langsung Tami salah seorang petani sapi di Kampung Cikunir, RT 06 RW 03, Jakamulya, Bekasi Selatan. Dia mengaku sapi miliknya mati usai sepekan divaksin.

"Saat itu ada empat sapi Kupang milik saya, yang divaksin pada 26 Oktober dan 2 November 2022. Pasca sepekan divaskin sapi itu mulai menunjukkan gejala tak biasa,"ungkapnya kepada media, Sabtu (5/11/2022).

BACA JUGA:Media Gathering DPRD Kota Bekasi, Anim: Kami sangat Mengharapkan Kritik Sifatnya Membangun

Adapun gejala yang dialami oleh hewan ternaknya pasca menjalani vaksin dua diantaranya mengalami gejala kejang-kejang dengan suhu tinggi dan mata memerah sebelumnya akhirnya ambruk. 

Kemdua dua ekor lainnya lagi sedang menunjukkan gejala yang sama. Tami mengaku bahwa mereka memiliki 6 ekor sapi kupang. Namun yang vaksin hanya 4 ekor. 

BACA JUGA:Miris, Program PTSL di Jatimurni Diduga Jadi Bancakan Oknum ASN

Tapi dari 4 ekor sapi yang telah dilakukan divaksinasi, 2 ekor sudah mati, dan 2 ekor lagi sudah menunjukkan gejala.

Dari pemeriksaan dokter terhadap sapi yang bergejala, didapati suhu hewan tersebut normal, namun kondisi bulunya merinding seperti tidak sehat.

Tami pun menduga kejadian yang tak biasa pada sapinya itu akibat dosis vaksin yang berlebihan. Menurutnya dosis vaksin yang diberikan kepada sapi Kupang sama dengan dosis untuk jenis sapi limosin.

BACA JUGA:Pelapor Dugaan Pungli PTSL Dikabarkan Telah Cabut Laporan, Tapi Penyidikan Terus Berlanjut

Sementara sapi kupang yang dimilikinya hanya memiliki bobot 100-150 kilogram. Namun vaksin yang dimasukkan sama dengan dengan dosis sapi limousin yang berbobot 300-500 kilogram.

“Jenis vaksinasi apapun di kita saja berbeda, tentunya begitu juga dengan vaksin pada sapi, harus disesuaikan dengan bobot mungkin menurut kami yang awam ini. Vaksin pada manusia saja, apabila berbeda usia, beda pula dosisnya. Kenapa ini disamakan?,” tanya dia.

Saat disinggung soal adanya pihak pemerintah yang datang dan memberikan ganti rugi, dia menyebut tak ada ganti rugi lantaran Kota Bekasi tidak termasuk wilayah yang terkena wabah, hanya terdampak saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sapi kupang di bekasi