Telkom Pede Jadi Pemain Data Center Asia Tenggara

Telkom Pede Jadi Pemain Data Center Asia Tenggara

Hyperscale Data Center Telkom di Cikarang--

 KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Upaya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menjadi pemain besar industri data center Asia Tenggara kian terbuka.

Betapa tidak, keberadaan Hyperscale Data Center (HDC) Batam yang graoundbreaking pada Desember tahun lalu ini bukan hanya kapasitas besar dengan standar tier 3 dan 4.

Namun sebagai bagian dari ekosistem data center TelkomGroup yang terhubung dengan data center domestik dan internasional, edge data center, dan hyperscale data center di Cikarang.

Direktur Wholesale & Intenational Service Telkom, Bogi Witjaksono menyatakan salah satu kunci keberhasilan data center adalah tingkat efisiensi dalam penggunaan energi. 

Karena menurut dia, kedepannya semakin tinggi kemampuan computing dari penghuni data center yang dalam hal ini adalah pemain digital, maka membutuhkan energi yang sangat besar. 

"Jadi para pemain digital tersebut membutuhkan energi yang efisien dan hijau (green). Kita akan buktikan, pada 2024 pertengahan paling lambat data center berbasiskan energi biru dan ramah lingkungan akan ada di Indonesia,” imbuh Bogi pada Kamis, 5 Januari 2023.

Terkait teknologi energi terbarukan dan green energy ini, Telkom bekerja sama dengan Medco dan nantinya saat distribusi akan melibatkan PLN. Termasuk Singtel yang juga pemain lama data center di Singapura. 

Bersama-sama, kedua pihak siap menangkap potensi kebutuhan spillover demand yang berasal dari Singapura dan sekitarnya, selain juga untuk memenuhi kebutuhan domestik di Indonesia.

Pada tahun 2030, sambung dia, nanti Indonesia setidaknya membutuhkan minimal 1,200 MegaWatt atau 1,2 GW data center. Ini menjadi peluang sangat besar yang tidak lepas dari peran demografi yang menyebabkan kebutuhan tersebut kian meningkat.

Telkom dalam hal ini dapat menjadi bagian dari pemain dominan dan bergerak cepat untuk membangun ekosistem data center.

“Semua lini kehidupan kita itu ke depan akan menjadi terkoneksi secara digital. Basis datanya diperkirakan dari IoT maupun devices itu jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan kita sekarang yang ada di broadband biasa.

Telkom sebagai agen pemerintah dalam hal digitalisasi harus berpikir beyond, tidak hanya membangun data center tapi lebih ke membangun ekosistemnya demi membangun negeri ini untuk digital sovereignty,” beber Bogi.

Dalam dua tahun ke depan, TelkomGroup akan fokus untuk memperkuat dan mengembangkan data center yang dimilikinya untuk menangkap peluang pasar pemain digital global.

TelkomGroup berupaya untuk memastikan pembangunan dapat segera rampung, data center tersebut terutilisasi, dan menjadi pemain data center yang diperhitungkan di pasar Asia Tenggara hingga regional. Dengan demikian langkah untuk mewujudkan kedaulatan digital nasional dapat diakselerasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: