Viral Video Asusila Wanita Becadar Di Kebun Teh Rancabali
Viral Video syur wanita bercadar Eksibisionis di Ciwidey Bandung --
Bandung | Sebuah foto yang diambil dari rekaman video berisi perilaku asusila dari seorang wanita diduga di kebun teh Ciwidey, Kabupaten Bandung viral di media sosial Twitter dan Facebook.
Wanita berhijab itu tengah memperlihatkan bagian intimnya. Di belakang wanita itu terdapat hamparan kebun teh yang diduga merupakan kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Warganet khususnya dari Kabupaten Bandung geger usai beredarnya foto asusila itu. Mereka pun menduga-duga video tersebut berasal dari wilayah Kabupaten Bandung.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandung memastikan video asusila wanita bercadar di perkebunan teh yang beredar di media sosial itu benar adanya dan terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Rancabali.
Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan kepastian itu didapat dari penyelidikan awal pihaknya. Namun, kata dia, penyidik akan memastikan lebih lanjut ketika pihaknya berhasil mengungkap pelaku pembuat video itu.
"Sementara kami cek manual, kami datang ke lokasi, memastikan bahwa lokasi video tersebut adalah lokasi di kabupaten bandung, tepatnya di Kecamatan Rancabali," kata Kusworo di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Adapun aksi tidak senonoh itu mulanya diketahui dari foto-foto wanita bercadar itu yang beredar di media sosial dengan narasi tindakan asusila yang terjadi di kawasan Ciwidey.
Tak lama setelahnya, videonya pun beredar dengan durasi sekitar 50 detik. Video itu menampilkan wanita bercadar yang duduk di batu sambil melakukan perbuatan tidak senonoh meski sedang direkam.
Sejauh ini, Kusworo mengatakan pihaknya telah memeriksa dua orang terkait beredarnya video itu. Dua orang itu, kata dia, merupakan salah satu warga yang diduga menyebarkan video tidak senonoh tersebut.
Menurutnya warga yang diduga menyebarkan itu merupakan anak di bawah umur dan berdomisili di Kabupaten Cianjur. Kusworo pun masih berupaya menyelidiki motif pembuat video tersebut.
"Masih kami telusuri siapa yang melakukan perbuatan tersebut dan siapa yang pertama kali menyebarkan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: