Total 21 Jemaah Haji Meninggal di Tanah Suci, Satu dari Rengasdengklok Karawang

Total 21 Jemaah Haji Meninggal di Tanah Suci, Satu dari Rengasdengklok Karawang

Ilustrasi ibadah haji--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kabar duka dari jemaah haji Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Jemaah haji bernama Amsar Masim Lisen dari Tegal Asem Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang wafat di Madinah pada hari Sabtu 3 Juni 2023 silam.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Seksi PHU Kemenang Karawang Iwan pada pelepasan Kloter JKS 33 di Yonjf Para Raider 305, Senin 05 Juni 2023.

Dia pun yakin jemaah yang tergabung dalam kloter JKS 18 menjadi ahli surga dengan meninggak secara syahid karena telah menjalankan rukun Islam kelima.

Untuk jamaah haji kloter JKS 33, kata Iwan, sebanyak 338 jemaah berangkat ke tanah suci. Jumlah itu terdiri atas 330 jamaah dan 8 petugas kloter.

“Mohon do’a seluruh jamaah agar seluruh pegawai Kemenag Karawang dan Pemda serta stakeholders lainnya  rukun, dinamis melaksanakan tugas,”ujar dia.

Iwan juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemkab Karawang yang  memfasilitasi para jamaah haji yang akan berangkat ke tanah sucim

'Mudah-mudahan keikhlasan menjadi barokah dan ibadah untuk bupati dan seluruh jajarannya," imbuh dia.

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurachadiana yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Hanafi berharap seluruh jamaah haji bisa melaksanakan ibadah yang telah diterima waktu manasik agar menjadi haji yang mabrur.

“Kami atas nama pemda,mohon do’anya agar masyarakat Karawang selalu dalam keadaan sehat dan para pemimpinnya berkah sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik,” tujas dia.

Dikerahui sebelumnya, sebanyak 21 orang jemaah asal Indonesia meninggal dunia di Tanah Suci saat pelaksanaan ibadah haji 2023, tertinggi dalam 4 tahun terakhir.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers RTM Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/2023 M yang disiarkan di YouTube Kemenko PMK.

Dari evaluasi sampai saat ini ada 21 yang sudah wafat, ini tertinggi di 4 tahun terakhir [keberangkatan kloter pertama 24 Mei 2023],” ucapnya, yang disiarkan pada Selasa 06 Juni 2023.

Dante menjelaskan, tingginya angka kematian jemaah ini salah satunya terjadi karena banyaknya jemaah haji lansia yang berangkat, yaitu sekitar 45,7 persen dari keseluruhan jemaah.

Pada lansia ini ada yang terindentifikasi menderita penyakit jantung, hipertensi, kemudian diabetes, dan penyakit paru-paru.

Selain itu, cuaca panas di Arab juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan jemaah. Dia mengungkapkan, saat arafah suhunya bisa mencapai 50 derajat, dan memicu terjadinya heat stroke.

Untuk membantu para jemaah, Dante manyebut pihaknya menyediakan 1.917 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, hingga dokter spesialis yang disiapkan untuk menangani jemaah yang mengalami masalah kesehatan. ***

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: