Program Stopper Disdik Jabar Antisipasi Perundungan di PPDB 2023

Program Stopper Disdik Jabar Antisipasi Perundungan di PPDB 2023

STOP PRUNDUNGAN/ BULLYING YUK! (Foto:Istimewa)--

JABARDISWAYID- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar terus berupaya menekan aksi perundungan atau bullying terhadap peserta didik baru di lingkungan sekolah.

Menurut Sekretaris Disdik Jabar, Yesa Sarwedi, upaya terbaru yang dilakukan pihaknya untuk melawan bullying ini dituangkan dalam bentuk program Stopper (Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan). 


Yesa Sarwedi, Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat.--

Yesa menjelaskan, Stopper merupakan program yang dibentuk Pemprov Jabar berkolaborasi dengan beberapa dinas terkait. Hadirnya Stopper tak lain untuk mencegah dan menanggulangi tindakan perundungan di lingkungan anak-anak, khususnya peserta didik baru.

BACA JUGA:Wahyu Mijaya Sabet Penghargaan''Anugrah Merdeka Belajar Dari Kemendikbud

"Ada empat komponen utama pada sistem antibullying ini yaitu konsultasi, laporan aduan, edukasi dan pendampingan," ujar Yesa Sarwedi, Rabu (7/6/2023).  Menurut Wahyu, Stopper merupakan hasil kajian dan diskusi panjang dengan stakeholders di Jabar.

Sejak Oktober 2022, kajian riset antibullying sudah digalakan. Kemudian, kata Yesa, merancang konsep program aduan bullying pada Aplikasi Sigesit Juara hingga pengembangan aplikasi pengaduan sistem antibullying pada aplikasi tersebut.

Setelah diskusi panjang, akhirnya pada Desember 2022 dilakulan soft launching program antibullying.  "Akhirnya tahapan persiapan, pengembangan dan penyempurnaan berhasil dilakukan.

BACA JUGA:Berantas Pungli di PPDB 2023, Disdik Jabar Terjunkan Tim Pantau di 27 Kota-Kabupaten

Program antibullying bernama Stopper ini sangat bermanfaat pada momen penerimaan peserta didik baru (PPDB).  Yesa menegaskan, jika korban mengalami perundungan atau rekannya melihat aksi perundungan jangan berdiam diri.

Sekarang peserta didik bisa melaporkannya dengan tiga cara.  Pertama, kata dia, siswa bisa melaporkan aksi bullying melalui QR Qode Stopper. Setelah di scan, maka siswa bisa melakukan telekonsultasi terkait tindakan bullying.

"Segera laporkan jika kalian melihat atau menjadi korban tindakan bullying," kata Yesa Sarwedi.  Kedua, kata dia, pelaporan aksi bullying bisa melalui WA Hotline Jabar. Layanan hotline Chatbot (WhatsaApp) di nomor 0821-2603-0038. 

BACA JUGA:Jadwal PPDB Jabar Tahun 2023 Tahap 2, Disdik Pastikan Aturan Tak Banyak Berubah

"Setelah di chat akan ada dua pilihan, apakah akan konsultasi kesehatan mental atau bisa juga melaporkan tindakan perundungan," kata Yesa Sarwedi.  Menurutnya, apabila nanti sekadar konsultasi, laporan akan diolah dan ditangani oleh Guru BK di sekolah masing-masing.

Sedangkan jika itu laporan perundungan akan ditangani oleh Disdik Jabar.  Ketiga, kata dia, siswa bisa melaporkan aksi perundunhan melalui web Sigesit Juara. Siswa bisa mengakses melalui bit.ly/LaporTindakPerundungan. 

Siswa, kata dia, nantinya tinggal login dengan username dan password yang sudah diberikan Monitoring Officer Disdik. Lalu isikan data berupa pelapor, korban, pelaku dan kronologi.  "Laporan akan masuk ke akun guru BK. Jika perlu tindak lanjut, laporan nanti diteruskan ke konselor," katanya.***

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: