Sejarah Qurban Dari para Nabi, serta Perintahnya
Sejarah Qurban Dari para Nabi, serta Perintahnya --Sejarah Qurban Dari para Nabi, serta Perintahnya
Ibadah qurban sangat identik dengan penyembelihan hewan ternak, seperti sapi, unta, dan domba/kambing. Sejarah qurban juga selalu mengingatkan kita tentang kisah ketaatan Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. kepada Allah SWT. hingga kisah mereka diabadikan dalam Al-Quran.
Qurban artinya dekat atau mendekatkan. Bahasa lainnya yaitu Udhiyyah atau Dhahiyyah yang secara harfiah artinya hewan sembelihan.
Di lihat dari sejarah kurban, tradisi ini sudah ada sejak zaman nabi. Bagi umat Islam yang tidak melaksanakan haji, kurban diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah, bertepatan wukuf di Arafah.
Sejarah Kurban pada Zaman Nabi Adam AS
Hal ini bermula saat adanya perselisihan antara anak-anak Nabi Adam AS dan Hawa, yaitu Habil dan Qabil. Qabil lahir kembar dengan Iqlima, lalu Habil lahir kembar dengan Iqlima.
Allah memerintahkan Nabi Adam untuk menikahkan mereka dengan saudara yang bukan pasangan kembar, yaitu Qabil dengan Labuda dan Habil dengan Iqlima. Akan tetapi, Qabil tidak setuju karena Labuda tidak secantik Iqlima.
BACA JUGA:Kenalan dengan Pati Beras, si Kecil Banyak Manfaat
Allah memerintahkan Qabil dan Habil untuk mempersembahkan kurban terbaik sebagai syarat menikah. Habil yang hidup sebagai pengembala mempersembahkan domba jantan terbaik untuk diserahkan ke hadapan Allah, sedangkan Qabil yang menggeluti bidang pertanian memberikan hasil tani yang buruk.
Lalu, muncul api di atas bukit melahap domba Habil yang artinya kurbannya diterima. Lain halnya dengan hasil tani Qabil masih utuh yang berarti Allah menolak kurbannya.
Perintah Kurban pada Zaman Nabi Ibrahim AS
Sejarah kurban yang satu ini selalu diceritakan turun temurun karena mimpi Nabi Ibrahim yang menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Mimpi para nabi merupakan wahyu dari Allah.
Nabi Ibrahim sudah lama mendambakan keturunan yang shaleh. Saat Ismail beranjak dewasa, Allah menguji keimanan Nabi Ibrahim untuk melaksanakan perintah kurban.
Hatinya bimbang, hingga ia bertanya kepada putranya untuk berpendapat. Ismail menjawab dengan penuh keyakinan bahwa perintah Allah adalah hal yang harus dikerjakan. Allah mencatat kisah ini pada surat Ash-Shaffat ayat 102:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/4606622/sejarah-kurban-dan-5-alasan-berkurban-penting-untuk-umat-islam