Let’s Learn About Genetics Concept Using A Filmmaking Project Analogy

Let’s Learn About Genetics Concept Using A Filmmaking Project Analogy

Let’s Learn About Genetics Concept Using A Filmmaking Project Analogy--

PROYEK adalah usaha yang sifatnya sementara untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Dalam proyek pembuatan film, banyak hal yang terlibat dan dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan proyek tersebut. Semuanya akan bekerja sama dalam mencapai tujuan utama yakni menghasilkan sebuah film yang menarik. 

 

Bila berbicara tentang konsep genetika dalam biologi molekuler, kita dapat menganalogikannya dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, salah satunya menganalogikan dengan proyek pembuatan film. Analogi ini digunakan untuk mempermudah kita dalam memahami konsep genetika. Untuk itu, mari kita bahas satu per satu beserta analoginya.

 

Setiap film pasti memiliki alur. Alur cerita yang dibuat mengikuti durasi film tersebut. Jika film dibuat dengan durasi yang lama, maka alur cerita akan semakin panjang, dan begitupun sebaliknya. Alur yang panjang ini dapat dianalogikan sebagai konsep genetika, karena didalamnya terdapat pembahasan serta ruang lingkup yang luas.

 

Genetika merupakan cabang ilmu biologi yang menjelaskan pewarisan sifat dari induk kepada turunannya, mekanisme serta peran materi genetika yang diturunkan. Secara luas, konsep genetika membahas tentang struktur, reproduksi, mekanisme kerja, perubahan, dan perekayasaan materi genetik, serta genetika dalam populasi. Namun disini kita hanya akan membahas tentang beberapa bagian kecil dari konsep genetika.

 

Pembahasan dimulai dari sel. Sel adalah unit terkecil dalam kehidupan yang menjadi dasar struktural dan fungsional suatu organisme. Sel dibentuk dari kombinasi molekul-molekul, seperti asam lemak, asam amino, gula, purin, dan pirimidin yang jumlahnya dapat mencapai triliunan dalam tubuh kita. Berdasarkan membran intinya, sel terbagi menjadi dua yaitu eukariotik (memiliki membran inti) dan prokariotik (tidak memiliki membran inti). Struktur sel terdiri atas membran sel, sitoplasma, sitoskeleton, organel sel dan materi genetik. Struktur sel ini diibaratkan sebagai para kru dan pemeran film yang memiliki fungsinya masing-masing. Contohnya, sutradara dianalogikan sebagai membran inti (nukleus) yang menjadi kunci penting dalam proyek pembuatan film. Nukleus pada sel eukariotik berfungsi mengatur seluruh aktivitas sel dan menjadi tempat terjadinya pengolahan materi genetik. Tanpa adanya nukleus, materi genetik tidak dapat diolah sehingga tidak menghasilkan suatu produk yang akan mempengaruhi kinerja tubuh kita. Demikian pula tanpa adanya sutradara maka tidak ada yang mengatur dan memberi arahan kepada seluruh kru, sehingga proyek pembuatan film dapat terhambat atau bahkan terhenti. Setiap kru bagaikan tiap-tiap organel sel, yang memiliki peran berbeda-beda, serta para pemeran inti seperti materi genetik, yang menjadi komponen utama dalam proses pengolahan materi genetik. 

 

Selain sumber daya manusia, dibutuhkan pula komponen penting lain salah satunya script. Script merupakan naskah cerita yang memaparkan urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang dirangkai dalam konteks struktur dramatik. Script dijadikan dasar dalam pembuatan film, yang menjadi intruksi bagi para pemeran film untuk memainkan adegan. Bila dianalogikan, script sama dengan DNA. DNA atau gula deoksiribosa mengandung materi genetik yang terdapat pada nukleus dan mitokondria. DNA merupakan dasar dalam pembentukan protein melalui proses transkripsi dan translasi, yang nantinya protein ini akan digunakan dalam seluruh proses kehidupan. DNA terdiri atas molekul nukleotida yang mengandung gugus fosfat dan empat jenis basa nitrogen antara lain adenin (A), timin (T), guanin (G), dan sitosin (C). Setiap basa DNA berikatan untuk membentuk suatu pasang basa (base pair). Basa nitrogen adenin (A) berikatan dengan basa nitrogen timin (T), sedangkan sitosin (C) berikatan dengan guanin (G). Sekumpulan DNA disusun menyatu menjadi 23 pasang kromosom. Analogi kromosom ibarat kumpulan lembar script yang disatukan menjadi buku agar script yang telah dibuat tidak tercecer.

 

Dalam DNA juga terkandung gen, gen berisi kode-kode genetik yang akan disandikan dan diterjemahkan menjadi asam amino lalu menjadi protein. Kode-kode genetik pada gen ini bagaikan kata-kata dalam script. Sementara itu, gen diibaratkan layaknya bagian dari kata-kata yang mengintruksikan tindakan atau peristiwa tertentu yang berlangsung dalam script. Adapun seluruh gen yang terdapat dalam tubuh kita dianalogikan sebagai kumpulan intruksi dari tindakan-tindakan dalam script.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: