Jejak Keji Oknum Paspampres di Karawang

Jejak Keji Oknum Paspampres di Karawang

Ilustrasi-Istimewa-

KARAWANG- Jasad Imam Masykur korban penculikan dan pembunuh anggita Paspampres ditemukan mengambang sudah tak bernyawa dengan kondisi tubuh yang mengenaskan pada saluran irigasi di Kecamatan Telukjambe Barat.

 

Pihak keluarga Imam Masykur, warga Aceh yang diculik lalu dianiaya hingga tewas oleh anggota Paspamres, mengatakan jenazah Imam dibuang ke sebuah kali di Karawang, Jawa Barat. 

 

Informasi itu disampaikan oleh Said Sulaiman, sepupu korban. Said-lah yang membuat laporan orang hilang ke Polda Metro Jaya, dua hari setelah Imam diculik di toko kosmetik di Jalan Sandratek, RT 02/06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan pada Sabtu, 12 Agustus 2023.

 

BACA JUGA: Polres Karawang Ringkus 2 Penyelundup Solar Bersubsidi di Jatisari

 

Said mendatangi Polda Metro Jaya pada keesokannya, Minggu, 13 Agustus 2023. "Hari Minggu saya langsung ke Polda, tapi saya gak bawa saksi, kata Polda suruh bawa saksi biar lengkap," kata Minggu, 27 Agustus 2023. 

 

Karena itu, ia pulang lalu mencari saksi yang melihat peristiwa Imam Masykur dibawa pergi oleh sejumlah orang pada Sabtu sore itu. Lalu ada 2 orang yang bersedia menjadi saksi atas kasus penculikan itu.  

 

"Pulang lah saya ke TKP minta orang yang lihat kejadian, 2 orang mau bantuin jadi saksi korban itu dibawa," katanya. Ia kemudian datang lagi ke Polda Metro pada Senin, 14 Agustus 2023. 

 

BACA JUGA: Wali Kota Bekasi Dianggap Gagal Selesaikan Polemik Revitalisasi Pasar Bantargebang

 

Menurut Said, saat itu petugas menginformasikan adanya penemuan jenazah tanpa indentitas di Karawan. Said lalu diminta untuk melakukan pengecekan, apakah jenazah tanpa identitas tersebut Imam Masykur atau bukan.   

 

"Ke sungai di Karawang (dibuangnya). Dari Polda bilang si korban ini udah gak bernyawa di Karawang di temuin mayat tanpa identitas," katanya.

 

Ia kemudian berangkat ke Karawang untuk mengecek penemuan jenazah tanpa identitas tersebut. Dan benar saja, bahwa jenazah tersebut adalah Imam Masykur, sepupunya yang diculik.  

 

"Pas saya liat itu saudara Imam benar. Jadi dia didapat sama warga 3 hari sesudah kejadian," ujarnya. 

 

BACA JUGA: 2 Residivis Curanmor Kembali Meringkuk di Penjara, Setelah Ketangkap Maling di Jatimakmur

 

Belakangan, kasus penculikan terhadap Imam Masykur ini tersiar luas di media sosial. Video penyiksaan terhadap warga oleh pelaku virall di media sosial. 

 

Hingga terungkap bahwa orang yang membawa Imam Masykur adalah anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres. Said tidak menyangka bahwa orang yang membawa pergi saudaranya itu tentara yang bertugas di Paspampres.

 

Said mengatakan pelaku penculikan sempat menghubungi dirinya. "Jam 8 (malam) dia (korban) itu telepon, katanya sudah dianiaya saya sudah dipukul, dia minta tebusan minta duit 50 juta. Saya bilang lah kalau segitu gak ada duit. Dia juga bilang ke saya sedikit lagi mau mati," kata Said. 

 

BACA JUGA: NGERI.... 2 Pelajar SMA di Karawang Jadi Begal Sadis, Diringkus Polisi Usai Berbuat di Tirtamulya

 

Setelah menerima telepon itu, Said kemudian berupaya mencarikan uang untuk menebus saudaranya itu. Namun rupanya, bukan hanya dirinya yang dihubungi korban. Imam juga menghubungi keluarganya di Aceh. 

 

"Ya udah saya telepon orang lain untuk pinjam, habis itu dia gak telepon lagi. Rupanya dia sudah telepon ke kampung ke ibu sama adiknya," ujarnya. 

 

Para pelaku juga mengirimkan video penganiayaan terhadap korban kepada pihak keluarga. 

 

"Sampailah ke adeknya dikirim vidio yang ada bekas di punggung dikirim melalui hp korban. Minta dikirim uang ini si pelaku," ujarnya. 

 

Saat itu, kata Said, pihak keluarga korban juga sudah berupaya mencari pinjaman uang demi keselamatan Imam. 

 

BACA JUGA: Ada 15 Remaja Kena Ciduk Karena Hendak Tawuran di Kota Bekasi

 

"Jadi orang tua juga sudah cari uang di kampung tapi gak ada kan, itu banyak uang," ujarnya. 

 

Ibu dari Imam Masykur, lanjut Said, juga sempat menelepon korban. Namun saat itu pelaku penculikan yang mengangkat. 

 

"Sehabis itu jam 10 itu ibunya yang langsung telepon ke nomor anaknya, yang angkat pelaku," ujarnya. 

 

Menurut Said saat itu ibu korban mendapat ancaman serius dari pelaku. "Ibu kalau misalnya sayang sama anaknya kirim uang 50 juta, kalau engga, anak ibu kubunuh buang ke sungai. Ibunya ini usahain nyari duit sambil mohon jangan dipukul anaknya. Dimatiin lah teleponnya selepas itu gak ada kabar lagi sampai berapa hari," ujarnya.

 

Jenazah Imam Masykuri telah dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Arafah, Kelurahan Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. 

 

BACA JUGA: Tolak RJ, Ibu Korban Kekerasan Anak di Tanjung Pinang Kecam Perlakuan Kasar Oknum TNI

 

Lebih dari dua pekan setelah peristiwa penculikan Imam Masykuri pada Sabtu, 12 Agustus 2023 itu, barulah terang-benderang bahwa pelaku penculikan tersebut anggota Paspampres, Praka RM. Ia dibantu oleh dua anggota TNI lainnya. 

 

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatkan pihaknya telah menahan tiga anggota TNI yang terlibat, termasuk anggota Paspampres Praka RM. “Tersangkanya yang sudah diamankan 3 orang,” kata Irsyad, Senin, 28 Agustus 2023. (bbs/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: