Kinerja Keuangan Perseroan J Trust Bank Terus Positif
-Istimewa-
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank/Perseroan) menggelar Paparan Publik yang dihadiri oleh Wakil Direktur Utama Masayoshi Kobayashi beserta jajaran Direktur Perseroan Helmi A. Hidayat dan Widjaja Hendra. Pada kesempatan tersebut, Perseroan menyatakan kinerja keuangan perseroan yang positif masih mampu berlanjut tahun ini dimana Perseroan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp90,62 miliar per Juni 2023, atau meningkat 476,57 persen YoY (Year-on-Year).
Katalis dalam peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp21,70 triliun dari sebelumnya Rp15,28 triliun atau tumbuh 42,00 persen YoY. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terlihat meningkat menjadi Rp29,24 triliun dari Rp20,18 triliun atau sebesar 44,87 persen YoY pada posisi Kuartal II 2023 dibandingkan Kuartal II 2022.
Perseroan juga mampu mencatatkan peningkatan dalam hal rentabilitas dimana hal ini terlihat dari rasio Return-nn-Equity (RoE) yang menjadi sebesar 5,75 persen pada posisi Kuartal II 2023 dari 1,45 persen pada posisi Kuartal II 2022. Di lain sisi, Perseroan juga mampu melakukan efisiensi dengan baik dimana hal ini terlihat dari Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang terlihat menurun menjadi 92,94 persen pada posisi Kuartal II 2023 dari 99,32 persen pada posisi Kuartal II 2022.
BACA JUGA: J Trust Bank Optimis Penuhi Modal Inti Minimum Rp 3 Triliun
Direktur Bisnis J Trust Bank, Widjaja Hendra menjelaskan, “Kami senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian sehingga membuat rasio Non-Performing Loan (NPL) Bank pada Kuartal II 2023 terus membaik, dengan NPL gross berada di level 1,62 persen dan NPL net di 1,18 persen.”
Selanjutnya pada sisi permodalan, didukung penuh oleh J Trust Co., Ltd. selaku Pemegang Saham Pengendali, Capital Adequacy Ratio (CAR) J Trust Bank tercatat sebesar 13,51 persen pada Juni 2023 dengan modal inti sebesar Rp3,17 triliun di mana tetap memenuhi Peraturan OJK No.12/POJK. 03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang mewajibkan bank memiliki modal inti Rp3 triliun.
“Kami terus menajamkan strategi binis salah satunya dengan meningkatkan ekspansi ke segmen bisnis, komersil, korporasi, dan ritel untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian.” tutup Widjaja Hendra
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: