KH Imaduddin Utsman Al Bantani di Geruduk Massa Saat Ceramah di Tambun Bekasi, Ada Apa?
--
“Dari awal ceramahnya bagus, saya mulai terganggu saat dia bahas nasab,” ucap warga protes.
KH Imaduddin mengaku bahwa ceramah yang digeruduk sekelompok waga tersebut, ialah saat ceramahnya sudah hampir selesai.
BACA JUGA : Link Streaming Hikikomari Kyuuketsuki no Monmon Episode 4 Sub Indo, Segel Milik Terakomari Lepas
“Ceramah saya sudah satu jam kurang sedikit, jadi memang di akhir-akhir ceramah, mungkin karena diakhir-akhir itu saya membahas nasab ba’alawi terputus ( membuat sekelompok warga protes), saya tidak terlalu tahu karena saya tidak turun ke jalan,” tutur KH Imaduddin Utsman.
Oleh panitia acara, Ki Imad dibawa masuk ke ruang tunggu tamu di Masjid Amaluddin, demi alasan keamanan.
Perlu diketahui, KH Imaduddin Utsman yang berdomisili di Kecamatan Kresek Banten, telah lama menjadi sosok yang kontroversi di kalangan umat Islam, lantaran tesis ilmiahnya yang menegaskan bahwa nasab ba’alawi (Habaib) tidak tersambung kepada Rasulullah SAW.
Tesis tersebut mendapat reaksi keras oleh para pecinta Habaib di Indonesia, mereka para pecinta Habaib tersebut di juluki Muhibbin.
BACA JUGA : Tragis! Pemuda Asal Pekon Penengahan Tewas Dikeroyok saat Nonton Orgen Tunggal
Sehingga dalam acara ceramah Maulid yang digeruduk tersebut, diyakini oleh Ki Imad, pelakunya adalah para Muhibbin.
“Kita harus meng-insyafi para Muhibbin karena kesadaran mereka kan belum tercerahkan, jadi mereka tidak terlalu salah juga secara ilmu psikologi jadi kita memaklumi,” ujar Ki Imad.
Dalam wawancaranya KH Imaduddin menyatakan akan terus berceramah dengan membahas nasab, disertai dengan kesabaran.
Karena ia menyadari doktrin dari antitesis Ki Imad telah lama masuk di tengah-tengah masyarakat sehingga Ki Imad menegaskan akan terus bersabar dalam dakwahnya.
BACA JUGA : Sinopsis Rush Hour 3, Bioskop Trans TV Malam Ini 30 Oktober 2023
Terkait ketegangan perkara nasab Rasulullah SAW ini, beberapa pihak dari kalangan Ulama menginginkan agar segera diselesaikan dan dicari jalan keluarnya demi kerukunan umat Islam dan kondusifitas masyarakat.
Pihak dari Kesultanan Banten telah memberi ruang terhadap dua kelompok yang tengah berkonflik tersebut untuk melakukan dialog atau debat perkara nasab tersebut namun belum mampu untuk menyelesaikan konflik ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: