Proyek Tol Japek 2 Selatan Dimulai, Debu Hingga Pengendara Berjatuhan Akibat Jalan Utama Becek dengan Tanah

Proyek Tol Japek 2 Selatan Dimulai, Debu Hingga Pengendara Berjatuhan Akibat Jalan Utama Becek dengan Tanah

Kondisi ruas jalan utama Desa Burangkeng, Kecamatan Setu dihiasi dengan debu dan tanah dampak pembangunan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Seksi 2 alhasil menganggu warga sekitar.--

KARAWANG BEKASI DISWAY - Kondisi ruas jalan utama Desa Burangkeng, Kecamatan Setu dihiasi dengan debu dan tanah dampak pembangunan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Seksi 2 alhasil menganggu warga sekitar.

Truk-truk besar pengangkut tanah lalu-lalang melintas, jika cuaca terik, ruas jalan tersebut bakal penuh dengan debu dan dihempas kendaraan yang lewat.

Sebaliknya, saat hujan, material tanah menjadi lumpur mengakibat kontur jalan menjadi licin.

Bahkan tak sedikit, pengendara roda dua yang melintas tergelincir imbas kontur jalan licin akibat tanah merah yang basah. 

BACA JUGA:Ratusan Siswa SDN Pusakajaya Utara 3 Antusias dengan Perpustakaan Apung yang Dilaunching Kapolres Karawang

Diketahui pengerjaan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Seksi 2 dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).

Ketua Komunitas Persatuan Pemuda Burangkeng Peduli Lingkungan (Prabu-PL), Carsa Hamdani mengakui jika proyek pembangunan Tol Japek II banyak memberikan dampak negatif untuk masyarakat.

"Dampak secara umum adanya kegiatan tol ini, para pengguna jalan sangat berdampak.Karena jalan utama Desa Burangkeng ini banyak sekali dilalui pengguna jalan termasuk anak sekolah. Ketika musim hujan otomatis licin karena ada kegiatan penggalian tanah dan lalu lalang armada truk tanah tersebut, dimusim kemarau ngebul,"kata Carsa yang juga warga setempat.

BACA JUGA:Gregoria Mariska Tunjung Sukses Rebut Tiket 16 Besar di China Masters 2023

Terlebih pengerjaan proyek strategis nasional itu terus dikebut hingga larut malam.

Carsa mengatakan jika pengerjaan tol tidak menentu waktu hingga dimalam hari warga kerap kebisingan. Diawal-awal ia bersama tim Prabu-PL harus membersihkan jalan agar mengurangi debu.

"Ada kekhawatiran dimusim kemarau, debu sangat dirasakan sekali kalau kita berjalan dijalan utama Desa Burangkeng ini. Sangat menganggu kesehatan, pihak perusahaan lah yang harus bertanggung jawab, paling utama itu harus diperhatikan K3,"tuturnya.

BACA JUGA:Preview Kamen Rider Gotchard Episode 12 - Runaway Liner The Dark Rider

Mereka ingin pihak perusahaan yang mengerjakan proyek tol tersebut lebih memikirkan dampak negatif terhadap masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: