Heboh! Data KPU Bocor, Ratusan Juta Data Pemilih Diduga di Hacker

Heboh! Data KPU Bocor, Ratusan Juta Data Pemilih Diduga di Hacker

ilustrasi gambar--

AKSI peretasan yang kembali menyasar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kali ini, hacker atau peretas mengklaim telah meretas sistem keamanan siber KPU dan berhasil membobol ratusan juta data pemilih tetap (DPT) dari situs kpu.go.id.

Kebocoran data pemilih di situs resmi KPU RI menjadi ancaman serius menjelang pesta demokrasi. Aroma gagalnya Pemilu damai mulai tercium.

Di tengah tahapan pemilu 2024 mendekati puncak, keamanan data pemilih menjadi sorotan. Dugaan data KPU bocor terungkap setelah akun Jimbo di situs peretasan BreachForums mengunggah data yang diduga dari situs KPU, Senin, 27 November.

Dugaan data KPU bocor itu menguat setelah menampilkan beberapa tangkapan layar dari situs pengecekan DPT website KPU.

BACA JUGA:Sinopsis, Streaming dan Download Tokyo Revengers Season 3 Episode 9 Sub Indo

Akun Jinggu mengklaim memiliki 252.327.304 data. Akun tersebut menyediakan 500 ribu data sebagai sampel. Elemen data yang dibobol terdiri dari nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha mengatakan, adanya tangkapan layar situs KPU dengan dashbord pengguna itu, maka diduga kuat Jimbo mendapatkan akses login dari domain sidalih.kpu.go.id.

"Bisa jadi dengan metode phising, malware, atau social engineering," paparnya, kemarin. 

Bila benar-benar Jimbo mendapatkan akses role admin, dampaknya bisa berbahaya. Sebab, bisa digunakan untuk kepentingan politik tertentu.

BACA JUGA:Begini Kronologi Kasus Bullying Siswi SD di Pesawaran

"Ini bisa mencederai pesta demokrasi bahkan menimbulkan kericuhan," ujarnya. 

Menurutnya, pihaknya sebenarnya telah mengirimkan alert kepada Ketua KPU tentang kerentanan sistem KPU pada 7 Juni 2023 lalu. Namun, ternyata sistem masih semacam itu.

"Untuk mengetahui titik serangan perlu dilakukan audit dan investigasi sistem keamanan server KPU," jelasnya. 

Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos, mengatakan pihaknya sudah memantau dugaan tersebut. Saat ini, pihaknya tengah melakukan pengecekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: