Ulasan Buku 'Senjakala', Salah Satu Karya Terbaik Risa Saraswati

Oleh: Helen Bela Agustin

 

NIM 1322310093

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora

Universitas Pelita Bangsa

Identitas Buku

·       Judul buku : Senjakala

·       Pengarang : Risa Saraswati

·       Penerbit : Bukune Kreatif Cipta

·       Tanggal Terbit : november 2018

·       ISBN : 978-602-220-294-3

·       Tebal halaman : 218

·       Lebar : 20 cm

·       Panjang : 14cm

·       Berat : 0.220 kg

Sinopsis

Setiap orang mempunyai berbagai perasaan yang berbeda tentang senja. Ada yang menganggapnya indah, tenang, dan menyejukan kalbu. Mak tak heran, banyak penyair penyair menjadikan senja sebagai ajang romantisasi dalam berkarya. Namun, bagiku, pater, hans, hendrick, wiliam dan jenshen, saat itu arti kita tidak boleh kemana-mana. Kami berlima akan berada dikamar dan bercerita mengenai berbagai hal mengerikan yang terjadi di waktu senja. Waktu aku bercerita, akan ketakutan dan makin buatku bersemangat. Dan inilah kisahku. Tentang makhluk mengerikan yang muncul menjelang malam dibuku ini.

Resensi Buku

Buku ini merupakan kisah menarik tentang kisah yang dialami oleh risa saraswati sendiri perihal waktu senja, dan diceritakan kepada para sahabatnya yang mana mereka adalah hantu juga. Mereka adalah hans, peter, hendrick, wilian dan si kecil jensen. Buku ini sangat menarik bahkan dari sampulnya, sampulnya menunjukkan suatu yang dalam, kelam, dan sangat mencengkam. Lalu tentang judul senjakala sendiri yang mana memberikan arti “di kala senja” membuat saya sadar kalu orang- orang zaman dulu memang banyak melarang anak-anak mereka masuk ke dalam rumah, ibadah, dan mengaji. Ternyata dari buku ini saya jadi paham bahwa energi mistis bahwa energi mistis di jam-jam tersebut sangat besar, sehingga suasana mistis dapat dirasakan di jam-jam lainnya. Bukiu ini membuka diri saya untuk mengetahui bahwa hantu juga bisa merasa takut pada hantu yang lain, dan juga saya jadi tahu dari buku ini jikia waktu senja memang adalah waktu dimana para makhluk halus ini berkumpul, jadi kita sebagai manusia diminta untuk sangat hati-hati.

 

Kelebihan

Buku ini ditulis dengan bahasa apik sehingga membuaat pembac merasaka feel seram yang disampaikan penulis. Selain itu berbagai cerita yang dikemas menjadi satu dengan ending berbeda beda, merupakan sisi unik novel ini. Banyak plajaran hifup dapat dipetik dari cerita-cerita pendek novel senjakala. Seperti menurut pesan orang tua, tidak menjahili teman, jangan tidur saat senja, dan masih banyak lagi. Selain itu halaman buku ini tidak terlalu tebal hingga bisa dihabiskan dalam waktu beberapa jam atau hari.

 

Kekurangan

Terdapat kesalahan font pada bagian “surat untukmu” yang berbeda dari font biasanya pada buku penulis yang lain. Selain itu blurb pada bagian belakang buku terkesan aneh karena jenis dan warna font yang sama-sama berwarna gelap sehingga agak susah membacanya.

 

Kesimpulan buku

Di Indonesia waktu senja identik dengan larangan orang tua kepada anak-anaknya untuk tidak keluar rumah atau bermain diluar rumah karena di waktu tersebut konon banyak makhluk dunia lain yang bebas bergentayangan dan mengganggu manusia, bahkan dalam kasus tertentu menculik atau menyembunyikan anak. Semua kisah tak lupa disampaikan pesan moral yang sangat berharga. Tentang kasih sayang orang tua pada anak dan sebaliknya, teguran agar tidak membantah orang tua, teguran agar tidak menghalalkan segala cara untuk sukses atau kaya, tentang keberanian, dan rasa penyesalan yang selalu datang terlambat. Menjadi point plus secara pembaca yang tak pernah mencoba membaca genre horor kadang menganggap cerita genre ini hanya menkut-nakuti atau menguji nyali semata. Padahal saya yakin, tiap kisah pasti menyelipkan hikmah berharga.

 

Helen Bela Agustin NIM 1322310093 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora Universitas Pelita Bangsa--

 

 

 

Sumber: