Cikarang Jadi Pusat Produksi Pembalut Luka

Cikarang Jadi Pusat Produksi Pembalut Luka

--

KARAWANGBEKASI.DISAWAY.ID -Kawasan industri Kabupaten Bekasi, kembali menjadi lokasi investasi tanah air.

Terbaru, pembangunan fasilitas industri alat kesehatan (alkes) PT Deca Metric Medica di Cikarang Selatan itu diresmikan langsung Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin pada Kamis 21 Desenber 2023 lalu. 

Kehadiran PT Deca Metric Medica diharapkan dapat membantu mewujudkan kemandirian kesehatan nasional.

Kata Budi, kebutuhan alkes berupa pembalut luka atau wound dressing berada di urutan kelima alkes yang paling banyak ditransaksikan dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP).

"Ada 10 alat kesehatan yang paling banyak digunakan di Indonesia berdasarkan data e-Katalog di 900 rumah sakit pemerintah. Lima terbanyak di antaranya yaitu alat suntik, infus set, sarung tangan, Iv Chateter, dan kasa atau pembalut luka," ungkap dia dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu 24 Desenber 2023.

Budi pun mengapresiasi PT Deca Metric Medica yang telah memproduksi pembalut luka. Kata dia, volume penjualan wound dressing di Indonesia bisa mencapai Rp 300 miliar per tahun.

Selain itu, alkes ini juga merupakan barang habis pakai yang terus digunakan di fasilitas kesehatan.

"Saya yakin yang namanya wound dressing (pembalut luka) itu dipakai di seluruh dunia, kita bukakan ke UNICEF," tegas Budi, 

Dia berharap, alkes produksi dalam negeri tak hanya memenuhi kebutuhan nasional, tetapi juga bisa diekspor ke mancanegara. Pemerintah akan memfasilitasi produksi dalam negeri untuk terserap di pasar global.

"Agar lebih banyak produksi dalam negeri berkualitas yang operasionalnya bagus, sehingga kalau ada pandemi lagi kita siap. Kita bantu supaya masuk ke level internasional supaya mereka bisa punya selling power, economic scale yang lengkap," tutur Menkes.

PT Deca Metric Medica yang berdiri di atas lahan 6.000 meter persegi dan bangunan seluas 4.800 meter persegi ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menurunkan impor alkes Indonesia.

Menurut laporan kinerja semester I 2023 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, transaksi alkes nasional melalui e-katalog pada 2019-2020 masih didominasi produk impor yang mencapai 88 persen.

Menurut data Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) pasar alkes Indonesia pada 2020 sebesar Rp 49,7 triliun setara dengan 0,7 persen pasar alkes global. Namun, neraca perdagangan alkes dalam negeri masih mengalami defisit Rp 23,8 triliun dengan nilai ekspor Rp 16,3 triliun dan impor sebesar Rp 40,1 triliun.

"Dexa Group membangun fasilitas industri alat kesehatan PT Deca Metric Medica sebagai langkah nyata dukungan kami terhadap visi pemerintah dalam mencapai kemandirian kesehatan nasional," kata Pimpinan Dexa Group Ferry A. Soetikno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: