Diduga Lakukan Penganiayaan, Seorang Caleg DPRD Lampung Dipolisikan
ilustrasi gambar, Foto Caleg--
DIDUGA lakukan penganiayaan, seorang calon anggota legislatif (caleg) DPRD Lampung daerah pemilihan Lampung Utara, inisial HA, dilaporkan ke Polres Lampung Utara.
Peserta Pileg 2024 dari Partai Demokrat itu dipolisikan atas dugaan penganiyaan terhadap korban, Toni Rizal (56), warga Desa Talang Jembatan, Kecamatan Abung Kunang.
Korban mengaku penganiayaan itu dilakukan di balai pertemuan dalam rumah pelaku. Hal tersebut karena pelaku tidak terima karena korban hanya sanggup memberikan bantuan 20 suara.
Kapolres Lampura, AKBP Teddy Rachesna, menjelaskan pihaknya akan memproses laporan korban dengan memeriksa saksi-saksi, mengumpulkan alat bukti, dan visum. Namun, penyidikan baru dapat dilaksanakan setelah pileg selesai.
BACA JUGA:One Piece Bakal Dapat Versi Remake yang Berjudul
"Berdasarkan peraturan terbaru, penyidikan dan pemidanaannya dibantarkan atau ditunda sampai setelah pileg. Tapi, proses hukum tetap berjalan. Kami memeriksa saksi dan mengumpulkan alat bukti lain," kata Teddy, dalam pesan WhatsApp kepada awak media, Jumat, 29 Desember 2023.
Sementara itu, korban Toni mengaku mendapatkan beberapa kali pukulan di wajah hingga bibir pecah, serta beberapa pukulan mengarah kepada tubuhnya.
"Kerah baju saya sobek karena saat itu tidak melawan. Saya sempat mundur, tetapi didudukkan lagi di kursi," ujarnya.
Namun, saat itu ada keluarga korban yang sempat melerai karena melihat kejadian tersebut. "Kalau tidak asbak dilemparnya ke muka saya. Saya setelah itu buru-buru pergi," kata dia.
Ternyata caleg tersebut mengejar menggunakan mobil dan terlihat korban bersama rekannya. Mereka berusaha menghindar dan masuk ke perkampungan warga. Sementara pelaku menunggu di Jalinsum, tepatnya depan Pasar Desa Ogan Lima, Kecamatan Abung Barat.
"Setelah dia pergi, kami langsung tancap gas ke Kotabumi dan baru melapor ke polisi," ujarnya.
Menurutnya, dia beberapa kali datang ke rumah pelaku setelah peristiwa itu terjadi. Caleg tersebut kerap memberi uang rokok untuk membantu sosialisasi dan suara karena di daerahnya tidak ada tim sukses. "Tapi, saya hanya menyanggupi membantu perolehan suara 20 orang," ujarnya.
BACA JUGA:Soal Bagi-bagi Uang, Gus Miftah Beri Penjelasan Terkait Video Viral Tersebut Begini...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: