Berasal dari Kas Daerah dan BLUD, SiLPA APBD TA 2023 Karawang Rp 595 Miliar

Berasal dari Kas Daerah dan BLUD, SiLPA APBD TA 2023 Karawang Rp 595 Miliar

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) pada APBD TA 2023 Kabupaten Karawang mencapai angka 11 persen atau Rp595 miliar rupiah (Rp595.063.140.974,00) yang bersumber dari SiLPA kas daerah dan BLUD.--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Total Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Karawang TA 2023 menyentuh angka 88,90 persen atau sebesar Rp5,16 triliun rupiah (Rp5.162.218.328.522,00) dari total APBD Rp5,80 triliun rupiah (Rp5.806.716.600.179,00).

Sedangkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) pada APBD TA 2023 Kabupaten Karawang mencapai angka 11 persen atau Rp595 miliar rupiah (Rp595.063.140.974,00) yang bersumber dari SiLPA kas daerah dan BLUD.

Kepala Bidang Perbendaharaan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Karawang, Inan, S.Sos,.M.M, menyampaikan, SiLPA tersebut merupakan hasil dari pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan setelah dikurangi belanja daerah.

"Angka SiLPA sebesar Rp595 miliar rupiah pada APBD tahun 2023 itu, didapat dari sisa belanja barang jasa dan belanja modal. Selian itu, dari belanja pegawai, yaitu, P3K Disdikpora sekitar Rp200 miliar lebih dan P3K Dinas Kesehatan sekitar Rp120 miliar," papar Inan.

BACA JUGA:Status Gunungapi Lewotobi Laki-Laki Naik ke Level Siaga, Ribuan Warga di Evakuasi, Ini Penyebabnya

Meskipun demikian, kata dia, untuk pendapatan daerah diproyeksikan menyentuh angka 99,05 persen atau Rp5,15 triliun rupiah (Rp5.156.697.635.730,00) yang bersumber dari hasil pendapatan ditambah penerimaan BOS dan BLUD.

"Pendapatan daerah ini, paling besar bersumber dari pendapatan transfer. Pendapatan transfer ini terdiri dari pendapatan transfer pemerintah pusat dan pendapatan transfer antar daerah. Untuk pendapatan transfer tertinggi itu, berasal dari pendapatan transfer pemerintah pusat," tutur Inan.

Total pendapatan transfer pemerintah pusat, kata dia, menembus angka 96,69 persen atau Rp3,17 triliun rupiah atau Rp3.179.813.045 540, 00 yang meliputi Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah, dan Dana Desa.

Sementara, lanjut dia, Total pendapatan transfer antar daerah mencapai angka 92,67 persen atau Rp604 miliar atau Rp604.636.579.223,00 yang meliputi Pendapatan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan.

BACA JUGA:Wajib Punya, Ini Hero Calon Meta Baru, Skillnya Gak Ngotak!

Ia menuturkan, pencapaian realisasi APBD TA 2023 tersebut masih dibawah target yang ditetapkan, yakni 95 persen.

"Total realisasi APBD tahun 2023 mencapai 88,90 persen, sedangkan target kami 95 persen. Maka angka ini masih dibawah target kami. Tetapi untuk pencapaian pendapatan daerah, kami berhasil tembus di angka 99,05 persen," ujar Inan.

Ia memaparkan, pencapaian realisasi anggaran daerah yang masih rendah diakibatkan dari belanja pegawai yang minim dan keterlambatan proses dan penetapan perubahan APBD TA 2023.

"Pengangkatan para tenaga P3K kan baru dilakukan pada bulan November, jadi gajihnya belum bisa diberikan taun 2023. Sehingga belanja pegawai tidak bisa dilakukan dengan maksimal. P3K paling dominan adalah guru. Ada sekitar Rp200 miliar lebih anggaran gajihnya. Lalu P3K Dinas Kesehatan sekitar Rp120 miliar," kata Inan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: