Polisi Amankan Buruh Pabrik Penyebar Berita Bohong Tawuran Cikampek, Ini Kata Pelaku...

Polisi Amankan Buruh Pabrik Penyebar Berita Bohong Tawuran Cikampek, Ini Kata Pelaku...

METRO KARAWANG - Polres Karawang akhirnya berhasil mengamankan seorang buruh pabrik yang menyebarkan berita bohong atau hoaks video tawuran di media sosial (medsos) yang terjadi di daerah Cikampek. "Benar kami telah mengamankan seorang pelaku berinisial YHP (39) warga Desa Jomin Timur, Kecamatan Cikampek. YHP merupakan seorang buruh pabrik," kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana kepada KBE saat dihubungi melalui pesan diangkat, Kamis (22/4/21). Oliestha melanjutkan, YHP pun kooperatif datang sendiri ke Polres Karawang. Sementara itu, pelaku YHP dalam video menjelaskan, bahwa video yang ia posting di medsos adalah tidak benar atau bohong. Adapun ia mengunggah video tersebut karena dapat kiriman dari teman. "Untuk itu saya meminta maaf atas infomasi bohong yang disebar dan telah membuat keresahan serta kepanikan di masyarakat Cikampek dan Kotabaru. Saya berharap masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan berita hoaks yang belum pasti kebenarannya," ungkapnya. Sebelumnya, viralnya video tawuran di media sosial (medsos) yang terjadi di daerah Cikampek. Dibantah oleh Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, bahwa beberapa video tawuran terkonfirmasi bukan kejadian di Karawang dan kejadian lama. "Saya pastikan bahwa beberapa video yang tersebar di media sosial (medsos) hoax dan terkonfirmasi bukan kejadian di Karawang dan kejadian lama," kata Oliestha kepada KBE, Rabu (21/4/21). Oliestha mengatakan, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk jangan mudah percaya tapi tetap waspada. Polres dan polsek tiap hari patroli dan kalau ada kejadian segera aktif melapor. Ia mengimbau yang korban kekerasan geng motor untuk membuat laporan dan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. "Kami bakal lakukan penyelidikan dan memburu bagi pelaku yang menyebarkan berita hoax. Yang mana mereka hanya bertujuan untuk menimbulkan kepanikan. Saya imbua masyarakat untuk jangan mudah percaya tapi tetap waspada," jelas Oliestha. (rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: