Cara Mudah Melatih Anak Puasa Ramadhan, Lewat Kebiasaanya Sehari Hari
anak-anak Belajar Puasa-anak-anak Belajar Puasa-CNN Indonesia
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Puasa dalam bulan Ramadan bukanlah kewajiban bagi anak-anak hingga mereka mencapai baligh (dewasa). Meski demikian, mengajarkan cara melatih anak berpuasa sejak dini dapat menjadi pendekatan yang bermanfaat agar mereka terbiasa dengan ibadah puasa.
Anak-anak umumnya mulai memahami konsep berpuasa pada rentang usia 3-5 tahun. Pada fase ini, orang tua dapat membiasakan anak-anak untuk berpuasa sesuai dengan kemampuan mereka. Pentingnya melibatkan anak-anak dalam kesukaan terhadap bulan Ramadan
Mencintai bulan suci Islam membantu anak-anak merasa senang berpartisipasi dalam aktivitas seperti berbuka dan sahur. Hasin menekankan bahwa ketika anak-anak sudah mencintai Ramadan sejak dini, mereka akan merindukannya dan dengan antusias melakukan puasa tanpa perintah eksternal.
Meskipun setiap anak memiliki kesiapan yang bervariasi, umumnya anak-anak fisiknya sudah cukup matang untuk berpuasa penuh pada usia sekitar 10 tahun, saat mereka baligh.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat diimplementasikan oleh orang tua untuk melatih anak berpuasa sejak dini menurut ajaran Islam:
1. Memberikan Pemahaman tentang Rukun Islam:
Menjelaskan konsep Rukun Islam kepada anak-anak, yang mencakup puasa sebagai salah satu dari lima pilar utama agama Islam.
2. Menjelaskan Keutamaan Berpuasa:
Memberikan pemahaman pada anak-anak mengenai keutamaan berpuasa yang terdapat dalam Alquran, khususnya dengan merinci firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang menunjukkan tujuan utama puasa untuk mencapai ketakwaan.
3. Menginformasikan Larangan dalam Berpuasa
Salah satu metode efektif dalam melatih anak puasa sejak dini adalah dengan memberikan pemahaman mengenai larangan-larangan yang berlaku selama berpuasa, sesuai dengan tingkat pemahaman Si Kecil. Beberapa larangan yang perlu dijelaskan, antara lain:
- Tidak sengaja atau sengaja muntah.
- Tidak mengontrol hawa nafsu.
- Makan dan minum secara sengaja.
- Memasukkan suatu benda ke dalam tubuh dengan sengaja.
- Menelan dahak.
- Berenang.
- Melakukan perbuatan maksiat.
- Merokok.
- Dalam keadaan haid atau nifas.
- Kehilangan akal.
- Murtad.
- Mengobati organ genital atau dubur.
4. Melakukan Latihan Puasa secara Terukur
Mengingat perbedaan kemampuan antara anak dan orang dewasa, pendekatan terbaik adalah melatih Si Kecil berpuasa secara bertahap. Mulailah dengan mengajarkan anak untuk berpuasa selama 3–4 jam pada percobaan pertama. Setelah anak merasa siap, tingkatkan durasi puasa hingga sore hari.
Berikan kelonggaran jika anak merasa lapar atau haus pada jam yang telah ditentukan, lalu lanjutkan hingga waktu berbuka. Pendekatan ini, yang disarankan dalam ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, membantu anak membiasakan diri dengan menahan rasa lapar dan haus hingga waktu berbuka. Penting untuk menghindari pemaksaan dan memberikan fleksibilitas kepada anak yang belum sepenuhnya siap.
5. Jangan Memaksa Anak Berpuasa
Orang tua perlu berhati-hati agar tidak terlalu memaksa anak saat berpuasa. Memaksa anak untuk berpuasa dapat menyebabkan beban dan dampak negatif terhadap pengalaman berpuasa mereka. Sebaliknya, memberikan pilihan dan dukungan kepada anak memungkinkan mereka mengalami proses ini secara positif, merasa memiliki kontrol atas keputusan mereka.
Pendekatan yang lembut dan terbuka dapat membantu membangun hubungan positif dengan agama dan spiritualitas. Memberi anak tanggung jawab atas keputusan mereka dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sadar dan matang emosional. Jadikan pengalaman berpuasa sebagai perjalanan positif bagi mereka.
Semoga cara ini bisa membantu kamu para orang tua agar anak bisa berpuasa Ramadhan. Lakukan dengan perlahan mulai dari menahan lapar seperempat hari, setengah hari hingga bisa puasa full. Semoga membantu!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: melatih anak puasa ramadhan