Kulit Kentang, Dipandang Sebelah Mata tapi Ternyata…

Kulit Kentang, Dipandang Sebelah Mata tapi Ternyata…

Chika Serafina-Program studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran.-karawangbekasi.disway.id

Profil Penulis

Nama: Chika Serafina

TTL: Bandung, 5 Juni 2002

Program studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran.

KARAWANGBEKADI.DISWAY.ID - Indonesia merupakan negara yang punya bidang pertanian luas dengan beragam hasil pertanian didalamnya. Salah satu tumbuhan dengan tingkat konsumsi dan produksi yang tinggi adalah kentang. Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber karbohidrat yang penting bagi manusia.

Umumnya, kentang diproses dengan cara dikupas kulitnya tanpa ada pengolahan lebih lanjut pada kulit kentang. Padahal kulit kentang sangat berpotensi karena merupakan sumber senyawa bioaktif, tidak hanya antioksidan tetapi juga meliputi pigmen, serat, vitamin, dan mineral.

Foodborne disease adalah penyakit pada manusia yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang sudah terkontaminasi, baik itu bakteri, jamur, atau mikroorganisme lainnya.

BACA JUGA:Mahasiswa Unisma Bekasi Lakukan Kunjungan Studi ke DPRD Jawa Barat, Ini yang Dibahas

Penyakit yang umum ditemui adalah mual, demam, sakit perut, hingga diare. Bukan hanya pada makanan yang mentah, bakteri penyebab penyakit ini juga dapat ditemukan pada makanan yang sudah matang bahkan kering. Contoh bakteri penyebab foodborne disease ini adalah Bacillus cereus dan Salmonella typhimurium. 

Bacillus cereus merupakan salah satu bakteri utama penyebab sakit perut dan diare. Bakteri ini banyak ditemukan pada makanan yang mengandung pati seperti nasi, pasta, mie, kentang, kacang, dan roti. Spora yang dihasilkan oleh B. cereus tahan terhadap suhu tinggi, sehingga ketika makanan dipanaskan kembali, spora ini akan bermultiplikasi dan menghasilkan racun yang membuat penyakit. 

Sama halnya dengan B. cereus, Salmonella typhimurium juga merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit salmonellosis dengan gejala demam, sakit perut, dan diare akut. Ketika bakteri ini berhasil melewati asam lambung, selanjutnya bakteri akan menempel dan bermultiplikasi di dalam sel usus, kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui darah.

Hal ini juga yang dapat menyebabkan terjadinya radang usus pada manusia. Umumnya, S. typhimurium ditemukan pada makanan yang tidak matang sempurna seperti ayam dan daging, produk berbahan dasar telur, salad, buah, sayur, coklat, dan keju.

BACA JUGA:Rapat Paripurna, Rancangan KUA PPAS 2025 Ditandatangi Gubernur dan DPRD

Maka dari itu diperlukan bahan dan metode yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab terjadinya foodborne disease. Tanpa disangka, kulit kentang yang dipandang sebelah mata ternyata punya sifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: