Viral Kembali Karena Kasus KDRT Cut Intan, Ini 11 Penyeban Umum Terjadinya KDRT

Viral Kembali Karena Kasus KDRT Cut Intan, Ini 11 Penyeban Umum Terjadinya KDRT

Viral Kembali Karena Kasus KDRT Cut Intan, Ini 11 Penyeban Umum Terjadinya KDRT--By Hai Bunda

 8. Masalah Mental dan Psikologis

- Gangguan Mental: Beberapa gangguan mental, seperti gangguan kepribadian antisosial atau gangguan bipolar, bisa meningkatkan risiko perilaku agresif.

- Stres dan Depresi: Kondisi mental yang buruk, seperti depresi atau stres berat, juga dapat memperburuk perilaku kekerasan dalam rumah tangga.

9. Tekanan dan Konflik Peran dalam Rumah Tangga

- Konflik Peran: Perbedaan pandangan tentang peran dalam rumah tangga atau ketidakpuasan terhadap peran yang dijalani bisa menyebabkan ketegangan yang berujung pada kekerasan.

- Tekanan Peran Tradisional: Tekanan untuk memenuhi peran tradisional dalam keluarga dapat memicu frustrasi dan kekerasan, terutama jika salah satu pasangan merasa gagal memenuhi harapan tersebut.

10. Lack of Awareness and Legal Protection

- Kurangnya Kesadaran Hukum: Di beberapa tempat, kurangnya pengetahuan tentang hukum dan hak-hak dalam pernikahan dapat membuat korban KDRT merasa tidak berdaya atau tidak tahu cara melindungi diri.

- Penegakan Hukum yang Lemah: Jika hukum tidak ditegakkan dengan tegas atau jika ada kurangnya dukungan dari pihak berwenang, pelaku KDRT mungkin merasa bebas dari konsekuensi tindakan mereka.

11. Dinamika Kekuatan yang Tidak Seimbang

- Ketidaksetaraan Kekuasaan: Jika satu pasangan memiliki kendali penuh atas aspek penting dalam hubungan (seperti keuangan, keputusan penting, dll.), hal ini dapat menciptakan dinamika kekuasaan yang tidak seimbang, yang dapat meningkatkan risiko KDRT.

- Manipulasi Psikologis: Pelaku KDRT sering kali menggunakan taktik manipulasi psikologis, seperti gaslighting, untuk mengontrol pasangan dan membuat mereka merasa tidak berdaya.

KDRT adalah masalah serius yang memerlukan penanganan segera. Bagi korban KDRT, sangat penting untuk mencari bantuan, baik dari keluarga, teman, atau layanan profesional, dan memahami bahwa mereka tidak sendirian dan layak untuk mendapatkan perlindungan serta dukungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: