Wali Kota Bekasi Nonaktif Rahmat Effendi Dijerat Banyak Skandal

Wali Kota Bekasi Nonaktif Rahmat Effendi Dijerat Banyak Skandal

KOTA BEKASI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memanggil lurah dan beberapa Aparatul Sipil Negara (ASN) dalam kasus Wali Kota Bekasi nonaktif Rahmat Effendi. Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri memaparkan para saksi diperiksa terkait pengetahuannya terkait pemotongan duit atas perintah kepala daerah tersebut. “KPK memanggil Dian Herdiana, PNS Inspektorat Pemkot Bekasi atau mantan Camat Rawa Lumbu,â€ katanya kepada wartawan. Ali menjelaskan bahwa saksi selanjutnya adalah Lurah Bojong Rawalumbu Nanin, ASN Dispenda Kota Bekasi Mulyadi alias LOM, dan Karyawan PDAM Kota Bekasi Uci Indrawijaya. “Para saksi hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait dengan adanya dugaan pemotongan sejumlah uang secara berkelanjutan dari para ASN pada beberapa dinas di Pemkot Bekasi yang diduga hal tersebut atas perintah tersangka RE [Rahmat Effendi],â€ jelasnya. Dalam perkara ini, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Uang yang diamankan sebesar Rp5,7 miliar. Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa OTT bermula dari tindak lanjut laporan masyarakat atas informasi adanya dugaan penyerahan uang kepada penyelenggara negara. Rabu (5/1), tim bergerak menuju sebuah lokasi di Kota Bekasi. "Tim mendapatkan informasi jika uang akan diserahkan oleh MB [M. Bunyamin] selaku Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Bekasi kepada Wali Kota Bekasi," katanya pada konferensi pers, Kamis (6/1). Firli menjelaskan bahwa tim lalu melakukan pengintaian dan mengetahui MB telah masuk ke rumah dinas Wali Kota Bekasi dengan membawa sejumlah uang dan diduga telah diserahkan kepada Rahmat Effendi. Sekitar pukul 14.00, tim KPK bergerak mengamankan MB pada saat keluar dari rumah dinas Wali Kota. Setelah itu mereka masuk ke rumah dinas Wali Kota dan mengamankan beberapa pihak. Di sana ada Rahmat dengan beberapa anak buahnya. Selain itu ditemukan bukti uang dengan jumlah miliaran dalam pecahan rupiah. Secara paralel, tambah Firli, tim juga melakukan penangkapan terhadap beberapa pihak swasta di wilayah Cikunir, Pancoran, dan Sekitar Senayan Jakarta. Seluruh pihak yang diamankan dibawa ke gedung merah putih KPK untuk dilakukan pemeriksaan. Malamnya sekitar pukul 19.00, tim juga bergerak mengamankan Camat Rawalumbu Makhfud Saifudin dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertahanan Kota Bekasi Jumhana Lutfi masing-masing di rumah pribadinya di Bekasi. Keesokan harinya, tim KPK juga kembali mengamankan dua orang beserta bukti uang ratusan juta dalam pecahan rupiah. "Perlu diketahui, jumlah uang bukti kurang lebih Rp5,7 miliar dan KPK sudah sit sekitar Rp3 miliar san Rp2 miliar dalam buku tabungan," terang Firli. (bbs/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: