Gak Doyan Makan dan Sering Mengeong, 7 Perubahan Tidak Terduga Bisa Jadi Bertanda Kucing Peliharaanmu Mau Mati

Gak Doyan Makan dan Sering Mengeong, 7 Perubahan Tidak Terduga Bisa Jadi Bertanda Kucing Peliharaanmu Mau Mati

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Kehilangan hewan kesayangan memang sangat menyedihkan karena mereka juga bagian dari keluarga. Ciri-ciri kucing yang mendekati akhir hayatnya bisa dilihat dari gerak-gerik dan perilakunya. Untuk mengetahui ciri-ciri kucing yang akan mati, kamu perlu memperhatikan perubahan kecil dalam kesehatan dan perilakunya.

BACA JUGA:Gampang Banget, Ini dia Tips and Trick Merawat Kucing Ras Scottish Buat Para Pemula

Hal ini bisa dilihat dari cara bicara berbeda untuk menunjukkan ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya. Memahami tanda-tanda ini dapat membantumu menemani kucing selama hari-hari terakhirnya agar ia tidak mati sendirian.

Meski ciri-cirinya bisa dirasakan dan diketahui. Tidak semua kucing yang akan mati punya ciri atau gejala khusus. Banyak kucing, termasuk kucing liar, memiliki kecerdasan yang luar biasa dan pandai menyembunyikan luka atau penyakit.

Kucing liar biasanya tidak menunjukkan bahwa mereka sedang terluka atau sakit karena takut kelemahanya tersebut akan diketahui oleh predator atau saingan kucing lainnya.

BACA JUGA:Bisa Dilakukan di Rumah, Begini Cara Mengobati Kucing yang Sering Muntah

Berbeda halnya dengan kebanyakan kucing peliharaan akan menunjukkan tanda-tanda kesulitan saat mengalami kondisi kesehatan yang buruk. Gejala umum penyakit yang dapat menimbulkan ciri-ciri kucing yang akan mati termasuk penyakit ginjal kronis, hipertiroidisme, kanker, dan diabetes melitus.

Perubahan Fisik Kucing yang Akan mati

Agar lebih mawas diri dengan Kesehatan anabul, kamu pelu lebih peka pada perubahan kucing. Karena bisa saja perubahannya tersebut menandakan waktunya telah habis. Nah, berikut ini ciri-ciri yang mengindikasikan kucing akan mati. Diantaranya adalah :

1.    Perubahan Penampilan dan Bau

Kucing yang biasanya dirawat dengan baik dan tidak berbau, dapat mulai menunjukkan perubahan penampilan dan bau yang tidak sedap saat mendekati akhir hayat. Ketika kucing kehilangan energi untuk merawat diri sendiri, penampilannya bisa menjadi kotor dan berantakan.

BACA JUGA:Bisa Dilakukan di Rumah, Begini Cara Mengobati Kucing yang Sering Muntah

Selain itu, penumpukan racun dalam tubuh akibat organ yang tidak berfungsi dengan baik bisa menyebabkan bau menyengat yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Jika bau ditimbulkan dari tubuhnya, groming dia dengan lembut, setidaknya ia bisa mati dengan keadaan harum dan cantik.

  1.   Perubahan Pola Pernapasan

Perubahan pada pola pernapasan kucing, seperti napas yang sesak, sulit bernapas, suara napas yang berat, dan tidak teratur, bisa menandakan masalah serius dalam tubuhnya. Jika pernapasan kucing tidak normal, mungkin ada kondisi yang bisa menyebabkan sakit parah atau bahkan kematian jika tidak segera ditangani. Penyakit pernapasan yang tidak diobati dapat berakibat fatal.

3.    Perubahan Jadwal Tidur
Perubahan pola tidur dapat menjadi tanda bahwa kucing mendekati akhir hayat. Kucing yang sakit sering mengalami kesulitan tidur dan relaksasi. Sebaliknya, saat kucing hampir sekarat, mereka mungkin mengalami kelemahan fisik yang signifikan, menyebabkan mereka tidur lebih banyak untuk menghemat energi.

Namun, perubahan ini juga bisa disebabkan oleh faktor lain. Jika kucing Anda mengalami perubahan pola tidur yang mendadak, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan.

  1.   Berhenti Merawat Diri Sendiri

Ketika kucing sakit, mereka sering berusaha untuk merawat diri sendiri sebagai bentuk penyembuhan. Namun, jika penyakitnya sudah parah, mereka mungkin berhenti merawat diri, seperti tidak lagi menjilati tubuhnya. Hal ini bisa menunjukkan bahwa kucing juga mungkin kehilangan nafsu makan dan tidak merespons pengobatan.

BACA JUGA:Gak Boleh Asal Kawin, Berikut 7 Fakta Menarik Kucing Scottish yang Punya Telinga Lipat

Menurut VCA Animal Hospital, kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan pada sistem pencernaan dan indera penciuman, yang membuat kucing tidak mampu mencerna obat dengan baik.

5.   Kehilangan Nafsu Makan dan Minum

Ketika kucing sakit, mereka sering kehilangan nafsu makan. Beberapa obat yang diberikan juga dapat memengaruhi indera penciuman mereka. Untuk membantu mengatasi masalah ini, coba hangatkan makanan atau berikan makanan basah yang biasanya memiliki aroma lebih kuat.

Jika kucing tidak mau minum, Anda bisa memberinya air dengan sendok sedikit demi sedikit. Dalam beberapa kasus, sakit yang parah bisa benar-benar menghilangkan nafsu makan dan minum kucing. Jangan menyerap, tetap suapi dia perlahan, jika sulit beria ia suntikan makan lewat mulut. Setidaknya kamu sudah berusaha merawatnya meski berakhir pada kematian.

6.   Tidak Menunjukkan Respon

Jika kucing yang sakit tidak menunjukkan respon yang baik terhadap obat-obatan, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mendekati akhir hayat. Biasanya, hewan yang sakit akan memberikan reaksi positif terhadap pengobatan, tetapi kucing yang mendekati akhir hayat mungkin tidak merespon obat meskipun dosisnya sudah cukup tinggi.

BACA JUGA:Apakah Kucing Boleh Makan Roti? Yuk Tengok Efek Samping dan Risikonya

Ketidakmampuan untuk merespons obat bisa menunjukkan bahwa tubuhnya sudah rusak dan tidak lagi dapat memanfaatkan obat dengan efektif. Jika itu terjadi, kamu bisa memaksanya minum obat dengan suntikan, setidaknya kamu sudah berusaha agar ia bisa bertahan lebih lama.

7.   Lebih Sering Mengeong dari Biasanya

Kucing yang sekarat mungkin menunjukkan kecemasan dan kebingungan melalui sering mengeong. Mengeong bisa menjadi cara mereka untuk mengekspresikan ketakutan atau mencari perhatian dari pemiliknya karena merasa kesepian dan takut.

Mengeong adalah hal umum yang dilakukan kucing. Jadi, jangan sama ratakan gejala kucing yang sering mengeong dengan kematiannya. Kucing mengeong yang mengindikasikan kematian terjadi seiring dengan gejala lainnya ya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: