Muncul Fenomena Semburan Air Hitam di Sungai Citarum: DLH Karawang Bersurat ke BMKG

Muncul Fenomena Semburan Air Hitam di Sungai Citarum: DLH Karawang Bersurat ke BMKG

Muncul Fenomena Semburan Air Hitam di Sungai Citarum-KBE-karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang akan segera bersurat kepada Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) guna memastikan penyebab fenomena semburan air berwarna hitam di Sungai Citarum segmen Batujaya-Pakisjaya yang terjadi beberapa hari lalu.

Kepala DLH Kabupaten Karawang Iwan Ridwan, menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan Geolog asal ITB, fenomena yang terjadi di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telukbuyung Kecamatan Pakisjaya itu, diduga merupakan kejadian fenomena Alam lumpur blow up.

"Menurut Pak Ramadhani Geolog Wanadri dari ITB, hal ini diduga merupakan suatu fenomena Alam lumpur blow up," kata Iwan, Kamis, 19/9/2024.

Ia menerangkan, fenomena alam lumpur blow up tersebut diduga terjadi akibat adanya pelepasan gas bumi dari permukaan dangkal.

BACA JUGA:ExtraJoss Ajak Masyarakat Indonesia Berikan Energy Extra untuk Garuda Menuju Pentas Dunia

BACA JUGA:Tips Memilih Obat Batuk OTC yang Tepat: Panduan dari Dokter Spesialis

"Ini biasanya penyebabnya dari pelepasan gas bumi dari permukaan dangkal, kadang suka muncul dan hilang kalau tekanannya sudah terlepas semua," ungkap Iwan.

Sedangkan untuk warna air Sungai Citarum yang menjadi hitam, ia mengatakan hal tersebut terjadi akibat semburan.

"Untuk warna air, itu terjadi karena semburannya, tetapi kami mengimbau kepada warga agar tidak menggunakan air sungai terlebih dahulu sebelum hasil penelitian dari fenomena ini dinyatakan aman," tegas Iwan.

Iwan juga mengingatkan kepada masyarakat yang dekat dengan fenomena tersebut agar tidak menyalakan api dan ini sudah disampaikan juga kepada Camat Pakisjaya.

BACA JUGA:Kenali Gejala Penyakit Batuk dan Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Bekasi Dapat DIF Senilai Rp 18,1 Miliar

”Perlu di perhatikan juga, jangan nyalakan api, takutnya tekanan cukup kuat, dan kejadian kemarin sekitar 20 sampai 30 menitan,” jelas Iwan.

Iwan mengaskan fenomena alam tersebut dipastikan bukan merupakan pencemaran limbah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: