Punya Ukuran dan Jenis berbeda, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuhmu Saat Selaput Dara Robek?
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Perlu kamu tau, jika selaput dara yang robek tidak membuktikan keperawanan seorang Wanita. Gak selamanya selaput dara wabita yang sobek menandakan dirinya sudah tidak perawan. Karena kenyataanya banyak faktor yang dapat menyebabkan selaput dara bisa robek, dan tidak selalu berkaitan dengan aktivitas seksual.
BACA JUGA:Bukan Cuma Hubungan Seksual, Ketahui 7 Penyebab Selaput Dara Bisa Robek
Selaput dara adalah jaringan tipis yang terletak di pintu masuk vagina dan sering diasosiasikan dengan keperawanan. Sebenarnya, selaput dara bisa robek akibat berbagai aktivitas fisik lainnya, bukan hanya karena berhubungan seks.
Gejala Saat Selaput Dara Robek
Ketika selaput dara robek, biasanya tidak muncul gejala yang serius. Beberapa wanita mungkin mengalami sedikit perdarahan atau ketidaknyamanan, tetapi banyak wanita lainnya tidak merasakan gejala apa pun.
Penting untuk diingat bahwa selaput dara tidak sama pada setiap wanita; ia hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Jadi setiap waniya punya permukaan, ketebalan dan lebar selapit yang berbeda beda.
Jenis-Jenis Selaput Dara
Setiap wanita memiliki jenis selaput dara yang bisa sangat berbeda-beda. Ada 4 jenis selaput dara berbeda yang dimiliki setiap Wanita Berikut adalah beberapa jenis selaput dara yang umum:
- Imperforate Hymen
Ini adalah selaput dara yang tidak memiliki lubang sama sekali. Kondisi ini cukup jarang dan biasanya baru terdeteksi saat seorang wanita memasuki masa pubertas tetapi tidak mengalami menstruasi. - Microperforate Hymen
Selaput dara ini memiliki lubang yang sangat kecil, sehingga memungkinkan darah menstruasi keluar, tetapi bisa menyebabkan kesulitan saat menggunakan tampon atau melakukan penetrasi. - Cribriform Hymen
Jenis selaput dara ini memiliki beberapa lubang kecil yang memungkinkan darah menstruasi keluar, tetapi bisa menyulitkan penggunaan tampon atau hubungan seksual. - Septate Hymen
Selaput dara jenis ini memiliki jaringan yang membagi lubang menjadi dua bagian. Meskipun tidak sepenuhnya menutup vagina, kondisi ini dapat menyulitkan penetrasi atau penggunaan tampon.
Tes Keperawanan Tidak Membuktikan Keperawanan Wanita
Beberapa budaya masih menganggap kondisi selaput dara sebagai indikator keperawanan dan melakukan tes keperawanan. Tes ini biasanya melibatkan pemeriksaan manual untuk menentukan apakah selaput dara masih utuh. Namun, praktik ini tidak hanya tidak akurat secara medis, tetapi juga dapat merugikan wanita.
BACA JUGA:Kebiasaan yang Harus Dihindari Saat Haid, Salah Satunya Konsumsi Makanan Ini
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Reproductive Health menunjukkan bahwa tes keperawanan tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan tidak dapat dijadikan acuan untuk menilai apakah seorang wanita pernah berhubungan seksual.
Selaput dara bisa robek tanpa adanya hubungan seksual, dan beberapa wanita bahkan lahir tanpa selaput dara sama sekali. Oleh karena itu, tes keperawanan ini tidak valid jika masih diteruskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: