DPKP Karawang Optimis Capai Target Produksi Beras 1,1 Juta Ton di Tahun 2024

DPKP Karawang Optimis Capai Target Produksi Beras 1,1 Juta Ton di Tahun 2024

--

KARAWANG – Dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Karawang dan Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Karawang ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menghasilkan 1,1 juta ton beras pada tahun 2024. Kepala Dinas Pertanian Karawang, Rochman, menyatakan optimisme dalam mencapai target ini.

Rochman mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Kabupaten Karawang telah mencapai sekitar 65 persen dari target produksi tersebut. Dengan adanya panen padi yang direncanakan berlangsung dari Oktober hingga Desember di beberapa wilayah, target tersebut diharapkan dapat tercapai.

"Kami optimis bisa mencapai target yang diberikan provinsi sebesar 1,1 juta ton. Dengan demikian, kebutuhan dasar masyarakat Karawang dalam bidang pangan, khususnya beras, bisa terpenuhi sampai akhir tahun 2024 sehingga tidak akan ada kekurangan," ujar Rochman.

Ia menambahkan bahwa wilayah yang akan memasuki masa panen meliputi Kecamatan Dengklok seluas 200 hektar, serta beberapa kecamatan lain di wilayah utara Karawang.

“Harga gabah saat ini juga sedang bagus, yaitu mencapai Rp7.000 per kilogram untuk yang dipanen dengan combine harvester dan sekitar Rp6.000 hingga Rp6.500 per kilogram untuk panen manual,” jelasnya.

Rochman juga mengakui bahwa sempat terjadi kendala kekeringan pada musim kemarau lalu, yang mengakibatkan beberapa wilayah menunda penggarapan lahan sawah.

Salah satu wilayah yang terdampak adalah Banyusari, yang menghadapi kemarau panjang dan jarak saluran irigasi yang cukup jauh dari daerah Jatisari.

“Saat musim kemarau, Banyusari memang sering mengalami kekeringan. Namun, saat ini permasalahan tersebut sudah bisa diatasi,” tambahnya.

Untuk mengatasi kekeringan di Banyusari, Dinas Pertanian menggunakan mesin pompa air bantuan dari pemerintah pusat dan pinjaman dari TNI-Polri yang juga mendukung program ketahanan pangan.

Mesin pompa ini membantu memastikan aliran air tetap tersedia di lahan-lahan sawah yang membutuhkan, sehingga produksi padi di wilayah tersebut dapat kembali berjalan optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: