RSUD Jatisari Raih Penghargaan Penanganan Pelayanan Tuberkulosis Terbaik

RSUD Jatisari Raih Penghargaan Penanganan Pelayanan Tuberkulosis Terbaik

RSUD Jatisari Raih Penghargaan Penanganan Pelayanan Tuberkulosis Terbaik--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Direktur Utama RSUD Jatisari, dr. Anisah, meraih penghargaan atas pencapaian luar biasa dalam penanganan pelayanan tuberkulosis (TB) pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60. penghargaan ini menjadi pencapaian besar bagi RSUD Jatisari yang baru beroperasi selama empat tahun.  

RSUD Jatisari, yang sebelumnya dikenal masyarakat sebagai tempat penanganan kasus COVID-19, kini telah bertransformasi menjadi rumah sakit dengan layanan kesehatan yang lengkap. 

"Kami terus mengembangkan berbagai layanan spesialis yang dibutuhkan masyarakat," ujar dr. Anisah. 

Ia menambahkan bahwa rumah sakit juga aktif memperkenalkan diri melalui kegiatan seni, olahraga, serta pelayanan pengobatan gratis ke sekolah dan tingkat kecamatan.  

Dalam waktu enam bulan terakhir, jumlah pasien RSUD Jatisari terus meningkat. Masyarakat kini mulai mengenali keberadaan dan layanan rumah sakit ini.

BACA JUGA:JNE Kembali Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) Award 2024

BACA JUGA:Join Keseruan Kolaborasi Nusantara x Hangul Dengan Galaxy Wrap Galaxy Foldable

Dr. Anisah menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan kesehatan profesional yang sesuai kebutuhan pasien. Rencana pengembangan layanan terus dilakukan, termasuk peluncuran layanan CT Scan pada akhir tahun ini, bertepatan dengan ulang tahun keempat rumah sakit.  

Salah satu layanan unggulan RSUD Jatisari adalah penanganan tuberkulosis, terutama kasus dengan komplikasi berat. RSUD Jatisari telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan sebagai pengampu TB kategori utama.

Layanan ini memungkinkan masyarakat Karawang dan sekitarnya, termasuk Subang, Purwakarta, dan Bekasi, mendapatkan pengobatan tanpa harus bepergian jauh ke Bandung.  

RSUD Jatisari juga menangani kasus Tuberculosis Multi-Drug Resistant (TB-MDR), yang memerlukan pengobatan lebih kompleks. 

"Kami telah berhasil menyembuhkan beberapa pasien. Tantangannya adalah memastikan pasien konsisten menjalani pengobatan minimal dua tahun," kata dr. Anisah.  

BACA JUGA:HKN Ke-60, Pemkab Karawang Fokus Penanganan Penyakit TBC

BACA JUGA:Jalan Pantura Karawang Banyak Lubang, Warga Ungkap Sering Terjadi Kecelakaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: