BKKBN RI Launching Program Genting di Karawang, Begini Pesan Menteri Wihaji

BKKBN RI Launching Program Genting di Karawang, Begini Pesan Menteri Wihaji

BKKBN RI meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Danau Cipule, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Kamis, (5/12) kemarin. --karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / BKKBN RI meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Danau Cipule, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Kamis, (5/12) kemarin. 

Dalam sambutannya Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN RI Dr. Wihaji menegaskan, bahwa isu stunting menjadi salah satu prioritas pemerintah. Prioritas ini, kata Wihaji, sudah sejalan dengan arahan Presiden. 

Dia menjelaskan, Program Genting ini ditujukan untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat umum.  

"Data menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia saat ini mencapai 21,5%. Artinya, dari lima balita, satu di antaranya mengalami stunting. Ini bukan masalah sepele dan membutuhkan kolaborasi lintas sektor," ujarnya. 

BACA JUGA:PT BMJ dan Pemdes Purwadana Gelar CSR & COMDEV Pilar Capacity Building and Charity

BACA JUGA:Beredar Dimedsos, Diduga Sopir Angkot Elf Menghadang Laju Biskita Trans Wibawa Mukti, Videonya Sampai Viral

Ia menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam mendukung gerakan ini, termasuk sektor swasta dan masyarakat umum. Program ini memiliki target 1 juta anak terlindungi dari risiko stunting dalam lima tahun ke depan.  

Program Genting memberikan solusi konkret berupa edukasi, penyediaan nutrisi, akses air bersih, dan pola asuh yang baik. Wihaji juga menyoroti pentingnya data dalam pelaksanaan program ini untuk memastikan sasaran intervensi tepat dan efektif. 

"Gerakan ini berbasis data sehingga setiap upaya bisa dikontrol dan dievaluasi secara bersama-sama," tambahnya.   

Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Dodo Suhendar menyampaikan komitmen Pemprov Jawa Barat untuk menurunkan angka stunting dari 21,7% menjadi 14% di tahun 2024.

BACA JUGA:Sambut Pertumbuhan Properti Indonesia: LippoLand Punya Logo, Visi dan Misi Baru

BACA JUGA:Nonton Kamen Rider Gotchard: The Future Daybreak (2024) sub Indonesia

"Kami mengambil langkah konkret, termasuk mendorong konsumsi protein hewani, edukasi gizi bagi ibu hamil, serta pemberian ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan," katanya.  

Program Genting disambut baik oleh Pemprov Jawa Barat, yang menilai kehadiran orang tua asuh dapat membantu mencegah stunting sekaligus mengatasi fenomena childfree akibat kendala ekonomi. Pendekatan gotong royong, atau sabilulungan, menjadi kunci sukses kolaborasi ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: