Merasa Terganggu dengan Wirid Kiai di Indramayu, SRN Bacok Farid Bahkan Istri Kena Sabetan Sajam

Merasa Terganggu dengan Wirid Kiai di Indramayu, SRN Bacok Farid Bahkan Istri Kena Sabetan Sajam

PELAKU pembacokan kiai di Kabupaten Indramayu ditangkap Polda Jabar. Polisi ungkap motif pelaku pembacokan kiai di Kabupaten Indramayu, dalam konfersi pers, Kamis malam (10/3/2022). Menurut Polisi motif pembacokan Kiai Farid Ashr Wadahr atau Gus Farid di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, lantaran pelaku merasa terganggu dengan wirid yang dilaksanakan di Ponpes An Nur. Dalam pemeriksaan polisi, pelaku menyatakan tidak sepaham dengan aktivitas wirid yang dilaksanakan di Ponpes An Nur. Pelaku berinisial SRN (33) yang merupakan warga Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, kemudian memutuskan melakukan pembacokan Kiai Farid, karena perbedaan pandangan tersebut. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo menyatakan, saat dilakukan pemeriksaan pelaku sehat secara kejiwaan dan fisik. Sehingga tidak ada tanda-tanda gangguan kejiwaan. Pelaku menyebut, motif melakukan pembacokan kepada kiai di Kabupaten Indramayu, karena perbedaan pandangan dalam agama Islam. Kabid Humas juga menyatakan, bahwa pelaku memiliki perbedaan pandangan dengan Kiai Farid. Sehingga tidak suka ada wiridan. Motif Pelaku Melakukan Pembacokan karena Tidak Suka Wirid Kombes Pol Ibrahim mengungkapkan, pelaku juga menyatakan bahwa ada perbedaan pandangan terkait dengan wirid. Sehingga tidak suka aktivitas Gus Farid. “Motif pelaku ialah merasa terganggu ada aktivitas zikir di malam hari yang mendatangkan banyak orang,â€ katanya. “Bahwa tersangka ini memiliki paham yang berbeda, sehingga tidak menyukai dzikir dan wiridan tersebut,â€ tutur Ibrahim, kepada wartawan. Perbedaan pandangan terkait wirid itu, kemudian menjadi motif pelaku melakukan pembacokan kepada Kiai Farid yang merupakan ketua Jatman Kabupaten Indramayu. Berdasarkan keterangan pelaku, wirid yang dikumandangkan Gus Farid di musala di lingkungan pondok pesantrennya, dianggap bertentangan dengan fiqih dipahami pelaku. “Menurut tersangka, wirid tersebut bertentangan dengan fiqih yang Dia pahami. Katanya, wiridnya menyimpang dari pemahaman Dia,â€ katanya. Pelaku S menganggap wirid yang dilakukan Gus Farid termasuk ke dalam pesugihan. Sehingga, Dia langsung melakukan penyerangan terhadap korban yang tengah berzikir. Istri Gus Farid Ikut Diserang dengan Senjata Tajam “Tersangka memiliki paham keagamaan yang keliru (garis keras),â€ tuturnya, sehingga langsung memutuskan melakukan penyerangan dengan senjata tajam. Seperti diberitakan sebelumnya, lokasi kediaman Kiai Farid saat penganiayaan terjadi sedang sepi. Seorang warga berinisial S tiba-tiba mendatangi Komplek Ponpes An Nur, Krangkeng, Indramayu, membawa arit. Informasi adanya kiai yang diserang kemudian membuat geger warga di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Sebelum kejadian, santri putra dan putri di PP An Nur sedang ramai latihan khataman di areal Pondok Pesantren An Nur. S dengan membabi buta mencari Kiai Farid dengan membawa arit, yang pada saat itu hanya ada ibu nyai saja. Sehingga ibu nyai Ning Annah menjadi sasaran amukan yang tidak beralasan. Sementara Kiai Farid diserang saat sedang wirid di musala. (bbs/yud/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: