Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tak Mau Memerankan Adegan Ini

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tak Mau Memerankan Adegan Ini

TERSANGKA pembunuhan berencana Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sempat menolak atau keberatan memerankan salah satu adegan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8). Hanya saja, penyidik Bareskrim Polri menunjuk pemeran pengganti untuk melakukan reka adegan karena pasangan suami istri itu menolak memperagakan. “FS dan FC (menolak). Kalau dia (tersangka, red) tidak mau terima, kami pasti taruh pemeran pengganti di sana," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi, Selasa (30/8). Ia menjelaskan bahwa penolakan itu terjadi karena ada perbedaan keterangan dari masing-masing tersebut. Oleh karena itu, kata Andi, penyidik kemudian melakukan beberapa versi reka adegan sesuai keterangan dari para tersangka. Baca Juga: Ferdy Sambo Datang dengan Baju Oranye, Wajahnya Lesu Tanpa Ekspresi.. "Karena keterangan RE ditolak oleh FS, demikian sebaliknya, jadi masing-masing diakomodasi menggunakan pemeran pengganti,â€ ungkapnya. Andi Rian mengatakan penolakan dan perbedaan keterangan para tersangka bakal dicatat dan diserahkan ke jaksa penuntut umum (JPU) nantinya. “Ini akan dicatat oleh penyidik dan JPU. Kemudian, akan dibuat BA (berita acara) penolakan," ujar Andi Rian. Seperti diketahui, rekonstruksi pembunuhan Brigadir J telah selesai dilaksanakan pada Selasa (30/8). Rekonstruksi yang menghadirkan lima tersangka secara langsung itu meliputi peristiwa di tiga tempat kejadian perkara (TKP), yakni Magelang, Duren Tiga, dan Saguling. Untuk kejadian di Magelang, diperagakan di Saguling. Dalam rekonstruksi itu, lima tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yakni Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RE, dan Kuat Ma'ruf, dihadirkan langsung. Total, ada 78 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi itu. "Rekonstruksi hari ini akan meliputi 78 adegan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Dedi Prasetyo di lokasi. Perinciannya, ada 16 adegan yang meliputi peristiwa pada 4, 7, dan 8 Juli di Magelang. Lalu, ada 35 adegan meliputi peristiwa 8 Juli, dan pasca pembunuhan. **

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: