Tips Ampuh Atasi Disfungsi Ereksi Bagi Penderita Diabetes, Simak Penjelasan dr Boyke!
DIABETES adalah kondisi ketika kandungan gula di dalam darah melebihi angka normal atau berlebihan, hal ini biasanya menimbulkan beberapa dampak yang berbahaya bagi tubuh dalam jangka waktu yang cenderung lama. Salah satu dampak dari diabetes pada pria adalah adanya gangguan ereksi atau yang sering disebut sebagai disfungsi ereksi. Dalam program Sex in the City di Radio Sonora FM, dokter sekaligus seksolog, dr. Boyke Dian Nugaraha membagikan cara untuk mengatasi terjadinya disfungsi ereksi yang disebabkan oleh penyakit diabetes. “Nomor satu adalah kontrol gula darahnya, kalau masih ringan bisa kontrol makanannya, misalnya pilih nasi merah, tidak lagi minum yang manis-manis sama sekali, kalau mau yang manis-manis hanya boleh lewat buah-buahan, atau gula khusus penderita diabetes,†ungkap dr. Boyke. Karena disfungsi ereksi tersebut disebabkan oleh diabetes, maka masalah yang harus diselesaikan pertama kali adalah diabetes itu sendiri. Ketika angka gula darah sudah dalam kondisi normal atau terkontrol, maka secara bertahap dampak yang ditimbulkan pun akan berkurang dengan sendirinya. “Yang penting kontrol gula darahnya, bukan hanya untuk mengatasi disfungsi ereksinya saja, tetapi yang saya khawatirkan juga organ-organ vitalnya, seperti jantung dan otak yang kemudian berujung pada stroke,†sambungnya menegaskan. Pasalnya, diabetes atau kondisi gula darah yang berlebihan ini kerap disebut sebagai gerbang dari berbagai penyakit. Maka, dr. Boyke menyarankan agar melakukan kontrol dan mengontrol kadar gula dalam darahnya sehingga tak hanya menyelesaikan disfungsi ereksi tetapi juga mencegah adanya dampak lainnya yang lebih berbahaya. “Diabetes ini memang gara-gara makannya masih sembarangan. Diabetes yang didapat ini, artinya bukan yang keturunan, jumlahnya memang lebih banyak daripada diabetes yang sifatnya keturunan atau dari orang tua,†tegas dr. Boyke. Bahkan dalam kesempatan tersebut, pihaknya menytakan bahwa diabetes tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada usia yang masih terbilang sangat muda. “Mereka dapat pada usia-usia yang lebih muda, karena pola makannya. Maka ajarkan pada anak untuk pola makan yang sehat, jangan terlalu banyak makan makanan yang instan, terlalu banyak gula juga,†sambungnya. (kbe/sonora)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: