Waduh, IDI Sinyalir Ada Penyebaran Varian Baru Virus Korona N439K
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih  JAKARTA- Setelah heboh varian baru virus korona B117, kini muncul lagi varian baru lainnya korona N439K. Karenanya, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Daeng M Faqih meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya mutasi virus corona yang ditemukan di Inggris, yaitu N439K. "Belum lama ini pemerintah mengumumkan varian B.1.1.7 dan di dunia telah terdapat varian baru lagi yang berkembang ditemukan di lnggris yakni N439K," kata Daeng, Rabu (10/3/2021). Ia menjelaskan , varian virus korona N439K sudah ditemukan di 30 negara dan lebih "pintar" dari virus corona yang ada sebelumnya. "Varian ini yang sudah lebih di 30 negara ternyata lebih smart dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat, dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," ungkapnya. Selain itu, ia juga menjelaskan, penggunaan masker sesuai standar dapat melindungi diri dari penularan virus korona. Dikatakan, penggunaan masker dengan baik dan benar 90 persen dapat mencegah penularan virus corona. "Meskipun ada risiko hingga 10 persen keluarnya droplet dan microdroplet dengan pemakaian masker dalam jangka waktu yang lama," katanya. Daeng menambahkan, penggunaan masker di tempat umum menjadi wajib, mengingat rata-rata seseorang terpapar Covid-19 tidak memiliki gejala. "Dan hal menjadi penyulit dalam pengendalian karena tidak mungkin setiap hari semua orang dites," pungkasnya. Sebelumnya diketahui, pemerintah mengumumkan kasus mutasi virus korona B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia. Bahkan Kemenkes melaporkan, mutasi virus corona B.1.1.7 baru ditemukan di lima provinsi. Dua kasus pertama, seperti diketahui, ditemukan di Karawang. Kemudian, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: