Selama Pandemi, Penggunaan Alat Kontrasepsi Menurun, Akibatnya Fatal
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat selama pandemi virus Covid-19 ada penurunan penggunaan alat kontrasepsi. Peningkatan itu diketahui dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Hal itu memicu penambahan angka kehamilan masyarakat Indonesia. Selama pandemi, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk bekerja. BKKBN mencatat dalam tiga bulan terakhir ada penurunan penggunaan alat kontrasepsi sebesar 10 persen. Hal ini disebut berpotensi menyebabkan sekitar 400 ribu hingga 500 ribu kehamilan. Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti menuntut pemerintah mengambil langkah dalam menangani masalah tersebut. “Belakangan ini angka kehamilan sangat tinggi Pak, apalagi yang paling besar mengalami kehamilan itu anak-anak muda. Tidak dipungkiri bahwa hal ini akibat banyaknya masyarakat yang kerja dari rumah. Tentu masalah ini harus kita tanggapi serius,†kata Endang saat Rapat Dengar Pendapat dengan Eselon I Kementerian Agama, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/9/2021). Endang mengatakan tingginya angka kehamilan apabila dibiarkan akan menganggu masa depan penerus bangsa karena peran generasi muda yang seharusnya menjalankan pendidikan dan menuntut ilmu setinggi-tinggi menjadi terhambat sehingga berakibat pada sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. “Peran generasi muda yang seharusnya menuntut ilmu setinggi-tingginya malah terhambat akibat hal ini apabila dibiarkan, jadi saya harapkan Pak Dirjen agar masalah ini menjadi prioritas Kemenag juga,†kata Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI tersebut. (bbs/fjr/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: