Perjalanan Terjal Kopi Karawang Menembus Pasar Dunia

Perjalanan Terjal Kopi Karawang Menembus Pasar Dunia

***Jadi Bisnis Menjanjikan Bagi Milenial KARAWANG -  Industri kopi di Kabupaten Karawang makin hari makin berkembang. Sejalan dengan bertambahnya penikmat kopi. Bisnis kedai kopi di Karawang makin menjamur. Ada yang menawarkan konsep modern dan mewah. Tak sedikit juga yang menawarkan konsep sederhana ala warung kopi. Perjalanan kopi Karawang menuju pasar yang luas bukanlah perkara mudah. Jalan terjal sudah dilalui petani kopi untuk membuktikan diri bahwa kopi Karawang layak untuk dikonsumi. Salah satu pebisnis kopi di Karawang Wanwan mengatakan, saat ini bisnis kedai kopi sangat menjanjikan. Karena sekarang khususnya disekitar Karawang kota, kebutuhan kopi bagi milenial sangat tinggi. Khususnya, bagi mereka yang suka nongkrong. “Bisnis kopi ini menjanjikan, karena sekarang tempat-tempat pendidikan, perkantoran bahkan industri sudah banyak, di sisi itu kan pasti butuh nongkrong, dengan fenomena mereka yang ingin meraih senja, tempat aktualisasi dan improvesisasi itu di kedai kopi,â€ ujar Wawan, Rabu, (13/7) kemarin. Untuk jenis kopi yang ditanam di daerah Karawang, lanjut dia, kebanyakan jenis kopi robusta dan liberika. “Jenis kopi yang ditanam di Karawang, jenis kopi robusta, ada lagi di Karawang juga tumbuh khusus Kecamatan Ciampel jenis kopi liberika,â€ terangnya. Dia menambahkan, untuk pasarnya pada saat ini sangat berpotensi lantaran media untuk promosi banyak dan lebih mudah mempromosikannya. Apa lagi, tren ngopi di coffe shop sedang banyak digandrungi milenial di Karawang. “Kalau dikita praktisi di kedai biasanya ada 2 tipe, dia yang belanja langsung ke petani atau dia juga nyambi sebagai prosesor, sisanya, karena zaman sekarang modern, anak-anak sudah share grup, atau marketplace,â€ kata Wawan. “Jadi sekarang marketnya si bagus dan lebih terbuka, cuma memang banyak kesempatan yang memang kita tidak bisa tembus, kaya dulu ada yang mau beli dari Singapura, cuma kita tidak sanggup, karena waktu itu terkait produksi rendah, kita tidak bisa buru-buru, dan mesin kan juga belum ada, jadi lepas,â€ imbuhnya. Sementara itu, Aang petani kopi menjelaskan, luas areal perkebunan Kopi di Kabupaten Karawang sekitar 657 hektar, di wilayah Kecamatan Ciampel seluas 8 hektare khusus liberika dan 649 hektare perkebunan robusta dan itu berada di kawasan Gunung Sanggabuana. Kemudian, lanjut dia, untuk menentukan biji kopi dengan kualitas baik pada saat diroasting biji kopi itu harus dalam keadaan utuh dan tidak retak. “Standar baku mutunya kalau mau masuk kafe, saat di roasting itu pertama bijinya itu harus dalam keadaan utuh, tidak retak, karena biji kopi ada yang bolong nanti hasil roastingnya keliatan, dari warna, aroma,â€ jelasnya. “Jadi ketika datang barang kita liat berapa persen pecah pecahnya. Karena kalau di kafe itu pasti memilih yang prima, yang bijinya utuh, matangnya sempurna, biasanya juga dibelah dilihat dalamnya seperti apa,â€ imbuhnya. Menurutnya, untuk mendapatkan biji kopi dengan mutu yang baik maka pasca panen yang dilakukan harus melalui Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang berlaku. “Sebelumnya kalau kita bicara dunia pertanian, salah satu kunci kopi bagus, yang terbaik di pasca panennya harus juga dengan standar SOP dari SNI,â€ ujarnya. Untuk mengolah sampai ke green bean, kata dia, kopi di karawang ini memiliki beberapa Unit Pengolahan Hasil (UPH) mulai dari pembenihan sampai pada tahap roasting. Di Kabupaten karawang ada sekitar 5 prosesor yang mengkhususkan diri untuk memproses buah kopi menjadi green bean. “Di karawang ini ada beberapa UPH, di situ biasanya dikenal, kalo di kopi itu ada yang breeder (pembenihan), lalu ada yang budidaya (petani asli) dia biasanya menjual ceri yang merah, adalagi prosesor, dia yang memproses kopi dari yang baru matang dari petani yang masih cerinya sampai ke green bean. Nah, setelah prosesor, lanjut keatasnya ada roastery, dia hanya tukang nyangrai saja, dari situ barulah masuk ke kafe-kafe atau ke produk-produk yang siap saji,â€ pungkasnya. (wyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: