Khawatir Banjir Bakal Tambah Parah, Warga Tolak Proyek Duplikasi Crossing Tol Becakayu
KOTA BEKASI – Sebabkan banjir lebih parah di Kawasan permukiman. Forum warga RW Kayuringin Jaya dan RW Bumi Satria Kencana (BSK) Kota Bekasi menolak proyek penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali BSK. “Proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali BSK bakal menyebabkan banjir lebih parah di kawasan permukiman mereka. Selama ini Kayuringin Jaya selalu kebanjiran sekitar 1,5-2 meter, itu untuk wilayah 10 RW,†kata Nana Supriatna Kordinator Lingkungan RW 19 Kelurahan Kayuringin Jaya. Menurut Nana, pembangunan proyek tersebut hanya memberikan solusi kepada masyarakat yang ada di wilayah Selatan. Namun untuk wilayah utara atau Kayuringin Jaya belum ada solusi malah bakal nambah parah. Karena daerahnya merupakan langganan banjir yang sampai dengan saat ini belum ditemukan solusi untuk mengatasinya. “Awal 2002 terus debit airnya meningkat, terakhir 2020 kita sampai 2 meter. Jadi keresahan dan kepanikan di 10 RW ini cukup beralasan, karna mereka selama ini kebanjiran, sementara solusi belum ada tapi kita sudah di tambah lagi,†ungkapnya. Nana mengatakan, ia berharap kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk menghentikan sementara proyek penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali BSK sampai dengan menemukan solusi terkait banjir di wilayahnya. “Harapan kami selama belum mendapat solusi, sebaiknya proyek itu dihentikan dahulu. Agar tidak membuat resah warga, supaya memberikan ketenangan sampai jelas bagaimana solusi yang akan diberikan untuk kita,†jelasnyanya. Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, pihaknya akan tetap melanjutkan proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali Bumi Satria Kencana (BSK). “Tetap (lanjut) jadi kegiatan itu, tuntutannya itu kan tidak boleh mengalirkan (air ke kali BSK) gitu ya,†ujar Arief saat ditemui saat mediasi dengan Pemerintah Kota Bekasi. Lanjut Arief, bahwa proyek tersebut tidak secara otomatis mengalirkan air ke kali BSK. Dia memastikan bahwa proyek tersebut tetap berjalan dengan beberapa poin yang menjadi pertimbangan. “Kegiatan itu tidak secara otomatis mengalir karena dilakukan secara sistem pompanisasi, artinya kegiatan ini masih bisa tetap berjalan dengan catatan tidak mengalirkan, ditahan dulu pake pompa,†pungkasnya. (bbs/rie/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: