Pembangunan Pasar Kranji Baru Bekasi Memanas, Pedagang Merasa Diintimidasi Pengembang

Pembangunan Pasar Kranji Baru Bekasi Memanas, Pedagang Merasa Diintimidasi Pengembang

Pembangunan Pasar Kranji Baru Bekasi memanas. Hal itu menyusul tudingan dari pengembangan bahwa salah satu mantan pedagang telah melakukan provokasi. Menanggapi pembangunan Pasar Kranji Baru Bekasi memanas tersebut Sri Mulyono mengaku sebagai perwakilan pedagang Pasar Kranji balik menuding pihak pengembang pasar. Pembangunan Pasar Kranji Baru Bekasi memanas, dan pengembang dituding telah melakukan intimidasi hingga membuat resah para pedagang. Resah karena adanya surat tagihan yang ditandatangani oleh direktur operasional pembangunan pasar Kranji Baru. "Benar saya meminta pedagang pasar tidak membayar untuk saat ini. Saya tidak akan lari dari tanggungjawab itu. Saya lakukan itu untuk meredam para pedagang agar tidak panik dengan surat edaran teguran atau panggilan dari direktur operiasonal pembangunan pasar Kranji Baru,"tegas Sri Mulyono, Minggu (10/7/2022). Baca Juga: Revitalisasi Pasar Kranji Mulai Pengurukan Dikatakan bahwa surat edaran dan cara Direktur Operasional Pembangunan Pasar Baru Kranji PT ABB tersebut telah membuat resah pedagang. Hingga banyak para pedagang yang mengadu baik melalui telpon, WhatsApp atau datang langsung ke rumahnya. Salah satu menjadi keresahan pedagang itu dipicu dengan surat edaran direktur operasional PT Annisa Bintang Blitar (ABB) kepada pemiliki toko, kios, los pasar Kranji Baru yang pada point ketiganya berbunyi. "Bila pelunasan DP juga belum dilakukan setelah surat teguran II maka terhitung sejak 5 Juli 2022 pengembang menganggap mengundurkan diri dari jual beli toko/kios/los dengan PT ABB dan dana yang telah masuk tidak bisa ditarik kembali". "Direktur operasional pembangunan Pasar Baru Kranji itu ditunjuk baru oleh PT ABB. Dia sepertinya tidak paham jika dulu ada kesepakatan yang telah dibuat antara pengembangan dan pedagang salah satunya dicicil selama dua tahun masa pembangunan,"tandasnya. Menurutnya gejolak mulai terjadi setelah PT ABB menunjuk Direktur Operasional Pembangunan Pasar Baru Kranji. Salah satunya direktur operasional tersebut langsung membentuk tim 10 untuk melakukan penagihan. "inikan lucu, isi tim 10 itu kuli pasar, tukang parkir, keamanan dan paling lucu lagi ada Kepala Pasar Kranji Baru ikut campur dalam menagih. Harusnya kepala pasar duduk sebagai penengah antara pedagang dan pengembang, dan mereka itu di gaji,"paparnya menganggap tim 10 itu sama dengan depkolektor. Mulyono lebih lanjut menyampaikan jika mereka menamakan diri tim 29 yang mewakili sekitar 1.200 pedagang. Dari jumlah tersebut diakuinya ada yang belum bayar sama sekali 303 lokal. Sebelumnya Direktur Operasional pembangunan Pasar Baru Kranji Wilson Pardede kepada KBE mengakui bahwa saat ini izin IMB pembangunan Pasar Baru Kranji telah keluar pada awal Juni lalu. Pengerjaan terus dilakukan salah satunya seperti melakukan pengurukan. (amn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: